Analisis Teknikal

Saham Garuda Indonesia Bangkit Saat RUPS, Simak Proyeksinya!

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
12 September 2018 15:36
PT Garuda Indonesia Tbk menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang direspons oleh investor dengan kenaikan harga saham.
Foto: CNBC Indonesia/Shalini
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) hari ini menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Rencananya RUPSLB tersebut digelar mulai pukul 15.00 WIB di Kantor Pusat Garuda di kawasan Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta.

Informasi yang beredar, Pahala Mansury akan dicopot dari posisi Direktur Utama Garuda dan digantikan oleh I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra, yang akrab dengan panggilan Ari Askhara.

Hingga laproan ini diturunkan, harga saham GIAA diperdagangkan naik 12 poin (+5,94%) pada harga Rp 214/saham. Volume perdagangannya mencapai Rp 914 juta.

Secara tahun berjalan (year to date/YTD), saham GIAA masih terhitung minus dengan melemah 29,14% atau lebih parah dibandingkan sektor infrastrktur yang juga terkoreksi, tetapi hanya sebesar 14,61%.

Bagaimana pergerakan saham GIAA selanjutnya? Tim Research CNBC Indonesia melakukan analisis secara teknikal dengan hasil sebagai berikut: 
Saham Garuda Indonesia Bangkit Saat RUPS, Simak Proyeksinya!Sumber: Reuters
Jika dilihat dari awal tahun, GIAA dalam tren penurunan harga (down trend). Meskipun sempat bertahan di kisaran 230 hingga 240 pada bulan Juli-Agustus 2018, pelemahannya tak tertahan.

Level penopang (support) terdekat yang menahan agar harga tidak turun berada pada harga Rp 200/saham. Di sisi lain, level penghalang harga untuk naik (resistance) berada pada Rp 230/saham.

Dalam beberapa hari potensi menguat pada saham ini masih ada meski terbatas, mengingat terbentuknya grafik lilin putih panjang (long white candle). Namun pada pekan selanjutnya, pergerakann saham perseroan cenderung melemah.

Berdasarkan indikator teknikal  rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) yang masih pada posisi pelemahan (dead cross).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/hps) Next Article Simak 5 Saham yang Berpotensi Menguat Secara Teknikal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular