Analisis Teknikal

Simak 5 Saham yang Berpotensi Menguat Secara Teknikal

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
02 August 2018 08:40
Kami merangkum lima saham yang berpotensi mengalami penguatan harga pada perdagangan bursa hari ini.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Kami merangkum lima saham yang berpotensi mengalami penguatan harga pada perdagangan bursa hari ini.  Saham-saham itu dipilih Tim Riset CNBC Indonesia berdasarkan pergerakan teknikalnya. Berikut analisisnya: 

1.  PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
Saham MEDC berpeluang menguat karena pergerakan harganya yang membentuk pola menembus (piercing) yang memberikan sinyal penguatan (bullish) harga saham meski bersifat sedang. 

Indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) membentuk pola persilangan emas (golden cross) sehingga masih membuka peluang penguatan.

Pada perdagangan bursa saham Rabu (01/08/2018), saham MEDC ditutup naik 35 poin (+3,53%) ke level Rp 1.025 per unit saham.  

2.  PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
Saham LSIP berpeluang menguat karena pergerakan harganya yang membentuk pola grafik lilin putih panjang (long white candle) yang memberikan sinyal bullish harga saham. 

Indikator MACD memperkuat peluang tersebut dengan membentuk pola persilangan emas (golden cross) yang mengindikasikan masih adanya tren penguatan.Pada perdagangan Rabu, LSIP ditutup naik 50 poin (+4,97%) ke level Rp 1.055 per saham.  

3.  PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
Saham SMRA berpeluang menguat karena harganya membentuk pola grafik palu (hammer) yang memberikan sinyal bullish. Meski kemarin turun cukup dalam, tren pergerakan saham ini cenderung datar (sideways) dan memberikan peluang menguat karena harganya yang sudah jenuh jual (oversold). 

Hal ini diperkuat indikator stochastic slow yang berada pada level angka 17.65 artinya pada posisi oversold.Pada Rabu, saham SMRA ditutup naik 10 poin (+1,3%) ke level Rp 775 per unit.  

4.  PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
Saham AKRA berpeluang menguat karena pergerakan harganya yang membentuk pola hammer yang memberikan sinyal bullish meski bersifat sedang. Indikator stochastic slow mendukung itu dengan berada pada level angka 17,65. Artinya, saham ini mulai berada di posisi oversold.

Pada Rabu, AKRA ditutup naik 40 poin (+0,95%) ke Rp 23.275 per saham.  

5.  PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
Saham TLKM berpeluang menguat karena pergerakan harganya membentuk pola grafik lilin berputar (spinning) yang memberikan sinyal bersifat netral. 

Meski kemarin turun cukup dalam, tren pergerakan saham ini cenderung sideways sehingga memberikan peluang menguat karena harganya yang sudah oversold. Indikator stochastic slow memperkua titu dengan berada pada level angka 17,65 yang menunjukkan saham ini berada pada posisi oversold.

Pada Rabu, saham TLKM ditutup turun 20 poin (-0,56%) ke level Rp 3.550 per unit saham. 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ags/hps) Next Article Menerka Nasib IHSG di Akhir Tahun, Kabar Baik atau Buruk?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular