Bank Dunia Puji Respons RI Hadapi Pelemahan Rupiah

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
10 September 2018 17:30
Bank Dunia mengapresiasi langkah yang diambil pemerintah bersama bank sentral untuk menahan laju pelemahan rupiah.
Foto: Ilustrasi Foto Bank Dunia (Reuters)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Dunia (World Bank/WB) mengapresiasi langkah yang diambil pemerintah bersama bank sentral untuk menahan laju pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Lembaga internasional yang berbasis di Washington itu menyebut peran bank sentral tetap independen meskipun terus berkoordinasi dengan pemerintah.



"Fakta bahwa seluruh pemerintahan mengurus dua isu kunci, yaitu defisit fiskal dan defisit neraca berjalan (CAD), saya kira mereka merespons dengan sangat kredibel dan dengan pendekatan yang sangat baik untuk mengontrol apa yang sudah terjadi," ujar Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Rodrigo A. Chaves.

Ia menyampaikan hal tersebut setelah menghadiri rapat persiapan Pertemuan Tahunan IMF-WB di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman hari Senin (10/9/2018).

"Ini bukan masalah bagi Indonesia karena Indonesia secara khusus stabil karena memiliki fundamental dan fungsi respons kebijakan publik yang baik," tambahnya.

Pada penutupan perdagangan hari Senin, US$1 dihargai Rp 14.852 di pasar spot. Rupiah melemah 0,25% dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Kala pembukaan pasar, pelemahan rupiah hanya 0,03%.

Dengan demikian, mata uang Garuda telah terdepresiasi hingga lebih dari 9% sejak awal tahun, menurut data Thomson Reuters.




Bank Dunia, tambah Chaves, belum mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini. Dalam laporan Indonesia Economic Quarterly (IEQ) Bank Dunia kuartal I tahun ini yang diumumkan Juni, lembaga tersebut memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,2% di 2018 dari 5,1% tahun lalu.

"Kami akan merilis IEQ [kuartal kedua] di 20 September namun kami masih mengerjakan proyeksinya, tapi saya hingga hari ini belum melihat adanya penurunan [proyeksi pertumbuhan] yang besar," ujar Chaves.
(prm/dru) Next Article Rupiah Kian Perkasa di Tengah Sentimen AS-Iran

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular