Luhut Ungkap Upaya Pemerintah Jaga Dolar AS Rp 14 Ribu

Arys Aditya, CNBC Indonesia
06 September 2018 13:14
Luhut juga menyinggung soal politisasi rupiah dan langkah-langkah pemerintah menjaga dolar AS di kisaran Rp 14 ribu.
Foto: Menko Maritim Luhut Pandjaitan (CNBC Indonesia)
Jakarta, CNBC Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan kembali memberikan penjelasan perihal kondisi terkini rupiah. Selain bicara perihal kemungkinan menukar dolar AS koleksi pribadi, Luhut juga menyinggung soal politisasi rupiah dan langkah-langkah pemerintah menjaga dolar AS di kisaran Rp 14 ribu.

Berikut penjelasan lengkap Luhut kepada wartawan setelah rapat tingkat menteri membahas IMF-WB Annual Meeting 2018 di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Apa langkah pemerintah mengatasi pelemahan rupiah di sektor energi?
Kita mereschedule beberapa proyek listrik karena supaya jangan salah mengerti, di Jawa cukup. Jadi mungkin enam bulan atau satu tahun kita tahan sambil menenangkan masalah currency (nilai tukar).

Ada lagi?
Belum ada lagi. Sampai sekarang kita baru lihat itu. Sampai sekarang baru itu, jadi jumlahnya limited (terbatas), jumlahnya berapa ribu megawatt yang belum signing atau financial close.

Banyak pihak mendorong pejabat menukarkan dolar AS. Anda dikabarkan memiliki 1,8 juta dolar AS?
Saya baru tahu segitu malah. Saya cek dululah ya.

Apakah akan ditukar?
Kita lihat. Tapi saya pikir biarlah jangan cari popularitas. Tapi kita lihat jangan ramai-ramalah. Saya kira enggak ada masalah.

Soal ekspor, ada produk diprioritaskan agar rupiah menguat?
Kita exercise. Yang penting mesti lihat bahwa proses pengambilan keputusan di tim ekonomi kabinet itu sangat baik. Semua dibuat instrumen apa yang bisa dimanfaatkan. Kedua, kita dengarkan market, apa langkah dilakukan karena ada orang bermain untuk membuat profit taking di sini.

Ketiga, kita dengan biodiesel kita kurangi impor solar sampai tidak ada itu akan membuat ekonomi tambah bagus. Kurangi impor kita karena kita harus balance ekspor impor. Itu yang sedang dikerjakan.

Lalu keempat, misal TKDN dilakukan, bisa menghemat 2 miliar dolar AS. Kelima, kita mendorong pariwisata. Keenam, mengintegrasikan industri kita sehingga dapat mengurangi impor. Tapi impor juga tidak bisa cepat-cepat ditutup karena bisa memperlambat ekonomi juga. Jadi kita harus betul-betul bertahap dan jernih melihat apa yang bisa dilakukan.

Yang ketujuh kita juga melihat list 1.147 yang impornya tidak perlu. Nilainya hampir 20 miliar dolar AS. Misal, masa kita impor ikan, kopi, hal-hal yang enggak perlu terjadi kita bisa produksi sendiri, tentu kita ingin take it out dan gunakan produk dalam negeri sehingga current account deficit (CAD) bisa membaik.

Ke level berapa?
Kita coba terus nanti di Rp 14 ribu.

Ekspor bisa digenjot lagi?
Banyak. Tahun ini bisa 2,3 miliar dolar AS menghemat dari biodiesel (program B20). Pariwisata mungkin dapat 4,5 miliar dolar AS, TKDN mungkin bisa 1 miliar dolar AS. Pembatasan impor 1.147 item bisa 3 miliar dolar AS hingga 4 miliar dolar AS.

Itu saya pikir sudah mengurangi CAD. Mungkin tahun ini CAD bisa 23 miliar dolar AS. Jadi begitu CAD terkendali rupiah akan terkendali. Yang kedua penting bedanya pemimpinnya gak ada yang korupsi. Penting dicatat, presidennya, anaknya, istrinya semua bersih dan kerja keras dan turun ke bawah. Jadi apa yang dibilang orang pencitraan-pencitraan.

Saya juga sepakat dengan pak Drajad (politikus PAN) kita tidak usah mainkan politik untuk currency. Karena dampaknya kepada rakyat kecil. Jadi kalau ada orang lakukan itu menurut saya suatu pengkhianatan kepada kita bernegara. Gak ada yang salah kecuali ada yang korupsi, ada yang enggak efisien.

Kita sekarang buat lebih efisen karena semua mulai dengan online. Memang ada masalah juga, comfort zone, orang yang menikmati ketidakaturan sekarang kita bikin teratur, tapi harus lakukan. Karena teknologi begitu cepat dan efisiensi begitu cepat.

Negara-negara yang lain lakukan, kita enggak lakukan, akan digilas kita oleh ketidakefisienan kita tadi. Jadi saya pikir Anda, tidak perlu ada kekhawatiran berlebihan, pemerintah masih hands on dan kami mulai mengeluarkan kebijakan yang segera dan sudah berlaku.


(miq/miq) Next Article Nilai Wajar Rupiah di Level Rp13.800

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular