
Awas! Indonesia Dihantui Krisis 2030
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
10 September 2018 11:09

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bahana TCW Investment Management mengingatkan pemerintah agar tidak lengah sebab krisis yang harus diantisipasi pemerintah adalah krisis 2030. Risiko krisis ini muncuk akibat growing old before growing rich.
Direktur Utama PT Bahana TCW Investment Management Edward Lubis mengapresiasi berbagai langkah pemerintah untuk menstabilkan Rupiah agar momentum pertumbuhan ekonomi terus berlanjut.
(roy) Next Article Negara-negara ini Resmi Resesi, Apakah Itu Kabar Terburuk?
Direktur Utama PT Bahana TCW Investment Management Edward Lubis mengapresiasi berbagai langkah pemerintah untuk menstabilkan Rupiah agar momentum pertumbuhan ekonomi terus berlanjut.
"Langkah yang cepat untuk menjaga pertumbuhan ekonomi menjadi suatu krusial untuk mencegah risiko krisis pada tahun 2030, dimana ada ketakutan risiko krisis akibat growing old before growing rich pada tahun 2030 sesuai Laporan Bank Dunia tahun 2014," ujar Edward dalam keterangan resmi, Senin (10/9/2018).
Growing old before growing rich merupakan suatu kondisi di mana jumlah penduduk yang menghadapi masa pensiun bertambah dengan pesat sementara mereka belum mencapai tingkat penghasilan tinggi.
Hal ini akan membebani keuangan publik dan membatasi kemampuan pemerintah untuk bisa menjadi negara maju. Pendapatan negara akan berkurang karena semakin banyak masyarakat yang tidak produktif dan pemerintah harus mengurusi pensiun. Belum lagi negara harus membiayai perekonomian dengan utang karena berkurangnya tenaga kerja produktif.
Edward menyarankan pemerintah harus dilengkapi dengan peningkatan kecakapan finansial yang menjadi semacam sufficient condition agar kita memiliki kecukupan pembiayaan di masa tua. Perbaikan defisit transaksi berjalan memang tepat untuk pengendalian rupiah melalui produktivitas sektor riil. Krisis 2030 dapat dicegah dengan peningkatan produktivitas asset warga negara.
Hal ini akan membebani keuangan publik dan membatasi kemampuan pemerintah untuk bisa menjadi negara maju. Pendapatan negara akan berkurang karena semakin banyak masyarakat yang tidak produktif dan pemerintah harus mengurusi pensiun. Belum lagi negara harus membiayai perekonomian dengan utang karena berkurangnya tenaga kerja produktif.
Edward menyarankan pemerintah harus dilengkapi dengan peningkatan kecakapan finansial yang menjadi semacam sufficient condition agar kita memiliki kecukupan pembiayaan di masa tua. Perbaikan defisit transaksi berjalan memang tepat untuk pengendalian rupiah melalui produktivitas sektor riil. Krisis 2030 dapat dicegah dengan peningkatan produktivitas asset warga negara.
(roy) Next Article Negara-negara ini Resmi Resesi, Apakah Itu Kabar Terburuk?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular