Ini Penyebab Rupiah Tertekan Dalam Sepekan Terakhir Versi BI

Candra Gian Asmara, CNBC Indonesia
07 September 2018 14:32
Kebijakan konkret pemerintah telah membuat devisa masuk dan menambah pasokan valas dalam negeri.
Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, buka-bukaan soal pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi dalam sepekan ini.

Perry menjelaskan, pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi pada Kamis minggu lalu karena masalah yang terjadi di global. Ada ketegangan China-AS, krisis Turki dan ketidakjelasan Brexit. Hal ini menimbulkan ketidakpastian di pasar global.

"Ada kecenderungan yang punya devisa menahan [dolar-nya], [mereka] enggak sabar," ujar Perry di gedung Bank Indonesia (BI), Jumat (7/9/2018).

Saat ini tekanan tersebut sudah mulai berkurang dengan langkah-langkah konkret pemerintah seperti kenaikan tarif pajak PPh 22 barang impor dan implementasi B20.

"Supply [dolar] yang tadinya belum masuk, sekarang tambah banyak, yang butuh devisa melihat rupiah semakin baik, tidak nubruk-nubruk," tambah Perry.
(roy/wed) Next Article Pemerintah Tambah Utang, Cadangan Devisa Ri Naik US$ 3,5 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular