
Pemerintah Tambah Utang, Cadangan Devisa Ri Naik US$ 3,5 M
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
05 July 2019 11:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Posisi cadangan devisa Indonesia per akhir bulan Juni 2019 sebesar US$ 123,82 miliar. Hal tersebut diumumkan oleh Bank Indonesia (BI) melalui siaran pers tertulis pada hari Jumat (5/7/2019).
Posisi cadangan devisa meningkat sebesar US$ 3,47 miliar atau 2,89% dari bulan sebelumnya (Mei 2019).
Berdasarkan keterangan BI, peningkatan cadangan devisa ada andil dari devisa migas.
Sebagaimana yang telah diketahui, nilai ekspor migas Indonesia pada bulan Mei 2019 sudah mencapai US$ 1,11 miliar. Jumlah tersebut telah meningkat dari posisi bulan sebelumnya yang hanya US$ 0,74 miliar.
Artinya ada kemungkinan peningkatan ekspor migas akan berlanjut di bulan Juni. Data perdagangan luar negeri (ekspor-impor) Indonesia periode Juni akan diumumkan pada hari Senin (15/7/2019).
Selain dari penerimaan migas, peningkatan cadangan devisa juga disebabkan adanya penarikan Utang Luar Negeri (ULN) pemerintah.
Sebagai informasi, per akhir bulan April, posisi ULN pemerintah mencapai US$ 186,68 miliar atau turun dari posisi bulan Maret yang sebesar US$ 187,68 miliar.
Sebagian besar ULN pemerintah masih dalam bentuk surat utang, dimana porsi Surat Berharga Negara (SBN) Internasional dan SBN domestik masing-masing sebesar US$ 64,68 miliar dan US$ 67,55 miliar. Hampir sama.
Selain itu, ULN pemerintah juga masih didominasi oleh utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam lebih dari 1 tahun. Jumlah ULN jangka panjang pemerintah mencapai US$ 186,37. Sementara utang jangka pendek yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun hanya US$ 312 juta.
Posisi cadangan devisa pada bulan Juni setara dengan 7,1 bulan pembiayaan impor atau 6,8 bulan pembiayaan impor dan utang luar negeri pemerintah.
Artinya kecukupan cadangan devisa semakin membaik karena pada bulan Mei hanya mampu membiayai 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan pembiayaan utang luar negeri pemerintah.
Data Cadangan Devisa di 2019
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/dru) Next Article Cadangan Devisa RI Tak Sampai Separuhnya Milik Singapura
Posisi cadangan devisa meningkat sebesar US$ 3,47 miliar atau 2,89% dari bulan sebelumnya (Mei 2019).
Berdasarkan keterangan BI, peningkatan cadangan devisa ada andil dari devisa migas.
Artinya ada kemungkinan peningkatan ekspor migas akan berlanjut di bulan Juni. Data perdagangan luar negeri (ekspor-impor) Indonesia periode Juni akan diumumkan pada hari Senin (15/7/2019).
Selain dari penerimaan migas, peningkatan cadangan devisa juga disebabkan adanya penarikan Utang Luar Negeri (ULN) pemerintah.
Sebagai informasi, per akhir bulan April, posisi ULN pemerintah mencapai US$ 186,68 miliar atau turun dari posisi bulan Maret yang sebesar US$ 187,68 miliar.
Sebagian besar ULN pemerintah masih dalam bentuk surat utang, dimana porsi Surat Berharga Negara (SBN) Internasional dan SBN domestik masing-masing sebesar US$ 64,68 miliar dan US$ 67,55 miliar. Hampir sama.
Selain itu, ULN pemerintah juga masih didominasi oleh utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam lebih dari 1 tahun. Jumlah ULN jangka panjang pemerintah mencapai US$ 186,37. Sementara utang jangka pendek yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun hanya US$ 312 juta.
Posisi cadangan devisa pada bulan Juni setara dengan 7,1 bulan pembiayaan impor atau 6,8 bulan pembiayaan impor dan utang luar negeri pemerintah.
Artinya kecukupan cadangan devisa semakin membaik karena pada bulan Mei hanya mampu membiayai 6,9 bulan impor atau 6,7 bulan impor dan pembiayaan utang luar negeri pemerintah.
Data Cadangan Devisa di 2019
- Januari 2019 : US$ 120,10 miliar
- Februari 2019 :US$ 123,27 miliar
- Maret 2019 : US$ 124,54 miliar
- April 2019 : US$ 124,30 miliar
- Mei 2019 : US$ 120,30 miliar
- Juni 2019 : US$ 123,82 miliar
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(taa/dru) Next Article Cadangan Devisa RI Tak Sampai Separuhnya Milik Singapura
Most Popular