
Jika IHSG Kembali Anjlok Dalam, OJK Akan Intervensi Pasar
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
06 September 2018 15:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh ke level penurunan terendahnya hingga melebihi 4% pada perdagangan kemarin Rabu (5/9/18). Namun, saat perdagangan sesi II hari ini IHSG kembali berbalik arah +0,37% ke level 5.705.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen sudah menyiapkan protokol apabila kondisi pasar kembali koreksi dalam. Namun, hingga saat ini pihaknya bersama regulator pasar modal masih belum berencana untuk menerbitkan intervensinya.
"Sampai sekarang belum ada kebijakan, kami ada protokol tapi saat ini masih waspada normal. Pasar modal turun naik adalah dinamika pasar," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (6/9/18).
Ia menambahkan, otoritas di pasar modal sempat mengeluarkan berbagai protokol di saat gejolak ekonomi di tahun 2008 diantaranya auto rejection asimetris hingga opsi buyback saham tanpa adanya persetujuan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Hingga saat ini, pihak otoritas dan regulator pasar modal masih bersama-sama melakukan konsolidasi bersama pemerintah dalam menekan pelemahan Rupiah yang dapat berimbas pada terpuruknya pasar yangs empat terjadi pada kemarin, Rabu (5/9/18).
"Protokolnya ada case by case, variannya macam-macam antara tahun 2008 beda dan 1998 juga beda. Apan policy itu akan dilakukan? Hingga saat ini belum. Namun kita tidak pernah tahu dengan situasi yang dinamis seperti ini," tambahnya.
Saat ini, literasi kepada pelaku pasar menjadi salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif bagi pasar. Menurutnya, saat ini gejolak pelemahan Rupiah murni dari faktor eksternal.
Sedangkan secara valuasi, pasar dalam negeri masih sangat baik salah satunya menyusul kinerja keuangan emiten pada semester I tahun ini yang memberikan laporan positif. Dorongan tersebut diperkirakan mampu menjamin bagusnya imbal balik pada saham-saham yang ditempatkan para investor.
"Market harus bekerja sesuai dengan mature market, jadi saya tidak berusaha lakukan intervensi terlalu dini. Coba saya ajak rasionalitas, karena market tidak rasional, coba tolong investor bapak atau ibu sekalian kembali ke filosofi Anda untuk berinvestasi. Kalau perusahaan valuasi murah ya apresiasi it's time to buy," ungkapnya.
(roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen sudah menyiapkan protokol apabila kondisi pasar kembali koreksi dalam. Namun, hingga saat ini pihaknya bersama regulator pasar modal masih belum berencana untuk menerbitkan intervensinya.
Hingga saat ini, pihak otoritas dan regulator pasar modal masih bersama-sama melakukan konsolidasi bersama pemerintah dalam menekan pelemahan Rupiah yang dapat berimbas pada terpuruknya pasar yangs empat terjadi pada kemarin, Rabu (5/9/18).
"Protokolnya ada case by case, variannya macam-macam antara tahun 2008 beda dan 1998 juga beda. Apan policy itu akan dilakukan? Hingga saat ini belum. Namun kita tidak pernah tahu dengan situasi yang dinamis seperti ini," tambahnya.
Saat ini, literasi kepada pelaku pasar menjadi salah satu cara untuk mengurangi dampak negatif bagi pasar. Menurutnya, saat ini gejolak pelemahan Rupiah murni dari faktor eksternal.
Sedangkan secara valuasi, pasar dalam negeri masih sangat baik salah satunya menyusul kinerja keuangan emiten pada semester I tahun ini yang memberikan laporan positif. Dorongan tersebut diperkirakan mampu menjamin bagusnya imbal balik pada saham-saham yang ditempatkan para investor.
"Market harus bekerja sesuai dengan mature market, jadi saya tidak berusaha lakukan intervensi terlalu dini. Coba saya ajak rasionalitas, karena market tidak rasional, coba tolong investor bapak atau ibu sekalian kembali ke filosofi Anda untuk berinvestasi. Kalau perusahaan valuasi murah ya apresiasi it's time to buy," ungkapnya.
(roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular