
Perdagangan Migas Defisit, Ini Penjelasan Jonan
Raditya Hanung, CNBC Indonesia
05 September 2018 16:30

Peningkatan lifting migas itu pula yang menjadi alasan Menteri Jonan untuk tidak menaikkan harga BBM bersubsidi. Pasalnya, kenaikan penerimaan negara sebesar US$1,89 miliar (Rp 28,3 triiun) per semester I-2018 masih mampu menutupi subsidi solar, bahkan hingga akhir tahun 2018. Berdasarkan perhitungan mantan Menteri Perhubungan RI itu, kebutuhan solar pada tahun 2018 mencapai 14,5 juta kiloliter (KL). Kemudian, alokasi subsidi solar tahun ini adalah sebesar Rp 2.000/liter, atau naik Rp 1.500/liter dari tahun 2017. Sehingga, total kebutuhan tambahan subsidi yang diperlukan untuk tahun ini mencapai Rp 21,75 triliun. Angka itu didapat dari perkalian tambahan subsidi solar (Rp1.500/liter) dengan kebutuhan solar tahun 2018 (14,5 juta KL).
Artinya, peningkatan penerimaan negara dari lifting migas sebesar Rp 28,3 triliun pada semester I-2018 sebenarnya sudah mampu menutupi tambahan subsidi solar di sepanjang tahun ini yang sebesar Rp 21,75 triliun. Bahkan, masih ada sisa sekitar Rp 6 triliun.
Hal ini yang kemudian menjadi dasar Menteri Jonan untuk tidak menaikkan harga BBM dalam jangka pendek.
(RHG/wed)
Artinya, peningkatan penerimaan negara dari lifting migas sebesar Rp 28,3 triliun pada semester I-2018 sebenarnya sudah mampu menutupi tambahan subsidi solar di sepanjang tahun ini yang sebesar Rp 21,75 triliun. Bahkan, masih ada sisa sekitar Rp 6 triliun.
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular