
BI: Rata-Rata Dolar di Rp 14.300-Rp 14.700/US$ Selama 2019
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
04 September 2018 15:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah di 2019 bakal bergerak pada range Rp 14.300-Rp.14.700/US$ di tahun politik. Adapun proyeksi pertumbuhan ekonomi pada periode tersebut akan berada di kisaran 5,1-5,5%.
Demikian diungkapkan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat Rapat di Badan Anggaran, Selasa (4/9/2018).
"Proyeksi ekonomi 2019 untuk pertumbuhan ekonomi berkisar 5,1-5,5%. [...] Nilai tukar Rp 14.300 - Rp 14.700 per dolar AS dengan rentan yang lebih lebar seperti yang disampaikan," kata Perry.
Jangka pendek ini, Perry mengatakan bank sentral akan fokus menjaga stabilitas ekonomi khususnya nilai tukar. Upaya dan langkah stabilisasi nilai tukar rupiah akan terus dilakukan.
"Intervensi untuk suplai pasokan valas dan stabilisasi nilai tukar dilakukan menjaga pembalikan modal asing ke luar negeri. Bersama Kemeneku, BI menjaga pasar obligasi dengan pembelian SBN, intervensi ganda di pasar valas dan sekunder," tegas Perry.
Karena fokus BI tersebut, Perry mengatakan nilai tukar masih terjaga depresiasinya jika dibandingkan dengan negara lain. Sementara di sisa 2018, Perry menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terjaga.
"Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi 2018 5%-5,4% bersumber dari konsumsi pemerintah, rumah tangga, maupun investasi," jelas Perry.
(dru/wed) Next Article Semua Harap Tenang, BI Jamin Rupiah Bakal Segera Menguat!
Demikian diungkapkan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat Rapat di Badan Anggaran, Selasa (4/9/2018).
"Proyeksi ekonomi 2019 untuk pertumbuhan ekonomi berkisar 5,1-5,5%. [...] Nilai tukar Rp 14.300 - Rp 14.700 per dolar AS dengan rentan yang lebih lebar seperti yang disampaikan," kata Perry.
![]() |
Jangka pendek ini, Perry mengatakan bank sentral akan fokus menjaga stabilitas ekonomi khususnya nilai tukar. Upaya dan langkah stabilisasi nilai tukar rupiah akan terus dilakukan.
Karena fokus BI tersebut, Perry mengatakan nilai tukar masih terjaga depresiasinya jika dibandingkan dengan negara lain. Sementara di sisa 2018, Perry menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terjaga.
"Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi 2018 5%-5,4% bersumber dari konsumsi pemerintah, rumah tangga, maupun investasi," jelas Perry.
(dru/wed) Next Article Semua Harap Tenang, BI Jamin Rupiah Bakal Segera Menguat!
Most Popular