Kapan Rupiah Bisa Balik Perkasa? Ini Bocoran Bos BI

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
31 January 2024 07:50
Gubernur BI Perry Warjiyo memberi pemaparan di Konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2024 di Kementerian Keuangan, Selasa (30/1/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Gubernur BI Perry Warjiyo memberi pemaparan di Konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2024 di Kementerian Keuangan, Selasa (30/1/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini nilai tukar rupiah akan kembali menguat setelah hampir menyentuh Rp 16 ribu belakangan ini. Perry memperkirakan penguatan rupiah ini akan terjadi pada semester II-2024.

"Ke depan kami yakin bahwa nilai tukar rupiah akan tetap stabil bahkan ada kecenderungan menguat khususnya di paruh kedua 2024," kata Perry Warjiyo dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dikutip pada Rabu (31/1/2024).

Perry menjelaskan penguatan rupiah tersebut akan ditopang oleh meredanya ketidakpastian pasar keuangan global, dan turunnya imbal hasil atau yield US Treasury. Faktor lain yang membuat rupiah rebound, kata dia, adalah turunnya penguatan dollar AS dan operasi moneter yang dilakukan oleh BI.

"Didukung dengan meredanya ketidakpastian pasar keuangan global, turunnya yield termasuk US Treasury dan turunnya penguatan dolar AS dan penguatan didukung pula oleh operasi moneter yang kami lakukan yang pro market," kata dia.

Melansir data Refinitiv, pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (30/1/2024) rupiah dibuka menguat tipis 0,03% ke posisi Rp15.800/US$. Penguatan ini melanjutkan dua hari perdagangan sebelumnya.

Perry melanjutkan di sisi lain dirinya meyakini kebijakan yang dilakukan BI dan pemerintah juga punya andil dalam penguatan nilai tukar rupiah di paruh kedua 2024. Hal tersebut didorong oleh optimalisasi kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang bisa menambah cadangan devisa.

"Koordinasi pemerintah dan BI diperkuat khususnya dalam konteks implementasi instrumen penempatan valas DHE SDA yang sejalan dengan implementasi PP 36 2023," ujar Perry.

Dia mengatakan BI juga menyiapkan sederet intervensi apabila dibutuhkan untuk menjaga pergerakan nilai tukar akibat sentimen global.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Situasi Dunia Makin Buruk, Ini Arah Kebijakan BI Terbaru!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular