Shopee Siap Melantai di BEI, Asal...

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
04 September 2018 13:07
Namun kemungkinan tersebut terbuka jika investor di Indonesia sudah siap menerima perusahaan teknologi.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indoesia - Perusahaan e-commerce asal Singapura Shopee Indonesia mengatakan belum berencana melakukan pencatatan umum saham perdananya (initial public offering/IPO) di Indonesia dalam waktu dekat. Namun kemungkinan tersebut terbuka jika investor di Indonesia sudah siap menerima perusahaan teknologi.

Komisaris Utama Shopee Indonesia Pandu Sjahrir menjelaskan induk usaha di Singapura sudah melantai di bursa Amerika Serikat (AS). Namun masih barunya nama perusahaan teknologi di Indonesia (bukan konvensional) menjadi perhatian perusahaan berbasis jual beli online tersebut.

"Indikator sekarang kami lihat momentum dari industri yang luar biasa ya, jadi pertanyaan saya lebih sudah siap belum investor Indonesia untuk menerima perusahaan teknologi," ungkapnya di Main Hall BEI, Selasa (4/9/18).

Namun, dirinya memastikan bahwa kemungkinan Shopee Indonesia bisa melantai di BEI setelah edukasi dan pemahaman investor melihat industri teknologi semakin baik kedepan. Hal tersebut dilihat dari antusias investor pada beberapa saham teknologi yang saat ini sudah tercatat.

Selain itu, Indonesia merupakan pasar terbesar bagi perusahaan tersebut saat ini. Sehingga, terdaftarnya nama perusahaan dalam bursa dalam negeri bisa saja dilakukan kedepannya.

"Indonesia itu sudah 40% marketnya Shopee, jadi kami tidak bisa bilang enggak (listing). Kemungkinan kalau ada kesempatan dan bisa meningkatkan value perusahaan ya kami harus lihat itu," tambahnya.

Menurutnya, saat ini perusahaan sedang berfokus untuk mengembangkan bisnis internalnya di Indonesia salah satunya dengan meingkatkan pelaku usaha kecil dan menengah untuk bergabung dalam layanannya.

Selain itu, Shopee menargetkan untuk memperbesar nilai pasar (market value) Shopee Indonesia untuk selanjutnya memiliki keuntungan yang signifikan bila selanjutnya perusahaan melakukan IPO.

"Dalam waktu 6-9 bulan ini kami fokus bisnisnya dulu, karena kami masih nunggu momentum marketnya dulu karena saat ini dari sisi bursa juga ingin sekali perusahaan-perusahaan teknologi untuk listing disini," ujarnya.

"Jadi akselerasi antara bursa dengan investor baik institusi dan ritel dalam sudah dapat menyerap bisnis teknologi ini jadi kami akan ke arah sana. Soalnya dari kami keinginan sudah ke arah tersebut (IPO)," tambahya.
(hps) Next Article Amazon Bikin Fitur Baru, 45 Juta Barang dari AS Bisa Dibeli

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular