'Tiga Minggu Terakhir, Harga Batu Bara Sudah Turun US$20/Ton'

Monica Wareza, CNBC Indonesia
04 September 2018 11:49
Kebijakan pemerintah menambah kuota produksi batu bara jadi 100 juta ton berdampak pada harga batu bara dunia.
Foto: REUTERS/Beawiharta/File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Pebisnis Batubara Indonesia (APBI) menilai langkah pemerintah untuk menaikkan kouta produksi batu bara tahun ini menjadi 100 juta ton justru akan berdampak pada penurunan harga jual mengingat pasokan yang meningkat.

Ketua Umum APBI Pandu Patria Sjahrir mengatakan pilihan pemerintah untuk mendorong peningkatan ekspor batu bara dengan menambah produksi justru menimbulkan ketakutan lainnya di industri ini yakni merosotnya harga jual batu bara.

"Ketakutan industri adalah penurunan harga dan memang benar tiga minggu terakhir harga turunnya luar biasa, kurang lebih US$ 20/ton karena sinyalnya kok main melepas saja dan harusnya bisa dikoordinasi ke industri," kata Pandu di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (4/9).

Menurut dia, para pengusaha batu bara saat ini justru mendukung langkah pemerintah untuk menyelamatkan defisit neraca perdagangan Indonesia. Namun langkah peningkatan jumlah produksi ini justru lebih banyak menyebabkan adanya ketidakpastian di pasar.

Meski saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang sudah mengajukan peningkatan produksi, namun kembali lagi bahwa tak semudah itu bagi sebuah perusahaan untuk bisa menaikkn jumlah produksinya.

"Segitu mudahkan ubah kiri-kanan? Dengan bagusnya Indonesia di pasar internasional tapi itu bisa mengubah harga market. Ditambah lagi dengan China saat ini lagi slowing down juga penjualannya," imbuh dia.

Pandu menyebutkan bahwa dengan besarnya porsi penjualan Indonesia di pasar internasional yang hampir 20% atau setara dengan 85 juta ton sehingga sangat berpengaruh.

Pemerintah menaikkan kuota produksi dan ekspor batu bara di tahun ini sebanyak 100 juta ton. Langkah ini diambil demi menyelamatkan kondisi rupiah dan devisa.


(roy) Next Article Harga Batu Bara Tertekan, Asosiasi Dorong Pembatasan Kuota

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular