
Analis: IHSG Berpeluang Bergerak Variatif Hari Ini
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
04 September 2018 08:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,85% ke level 5.967,58 pada perdagangan kemarin Senin (3/9/2018). Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 5 triliun dengan volume sebanyak 5,95 miliar unit saham.
Sembilan sektor industri turut mengalami pelemahan, sektor yang mengalami penurunan terbesar ialah sektor industri dasar (-1.91%) dan aneka industri (-1.79%). Sedangkan investor asing melakukan aksi net sell di semua perdagangan saham sebesar Rp 306,03 miliar.
Analis Johan Trihantoro dan Associate Director Maximilianus dari Kiwoom Sekuritas mengatakan kondisi global masih menjadi sentimen pergerakan indeks hari ini, Selasa (4/9/2018), seperti perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina, krisis mata uang Turki dan Argentina hingga AS dan Kanada yang tidak mencapai kata sepakat dalam perundingan perdagangan mereka.
"Secara teknikal, IHSG masih berpotensi terkoreksi dengan support dan resistance di level 5.939- 6.011," ungkap analis Kiwoom dalam catatan risetnya. Selain itu, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih akan menjadi perhatian pasar hari ini.
Sementara itu, analisa dari Valbury Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak mixed dengan peluang menguat pada perdagangan hari ini.
Rupiah yang rentan terhadap dolar AS dan kebijakan Donald Trump pada perdagangan global memicu kecemasan para investor.
"Namun, Fitch yang memberikan afirmasi positif atas Indonesia serta data ekonomi yang menunjukan terkendalinya inflasi dapat menjadi topangan bagi IHSG," menurut analis dari Valbury dalam risetnya.
Sedangkan analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya berpendapat bahwa pergerakan IHSG masih terlihat berusaha untuk melepaskan diri dari rentang konsolidasi untuk kembali melanjutkan pola uptrend jangka pendeknya.
"Peluang kenaikan masih terlihat cukup besar, di tengah tekanan dari nilai tukar dalam beberapa waktu belakangan ini yang cukup memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG," ungkapnya.
Ia memperkirakan IHSG berpotensi menguat pada perdagangan hari ini dengan rentang di level 5.872 - 6.226.
(prm) Next Article BI Tahan Bunga Acuan, IHSG Pekan Ini Diramal Bullish
Sembilan sektor industri turut mengalami pelemahan, sektor yang mengalami penurunan terbesar ialah sektor industri dasar (-1.91%) dan aneka industri (-1.79%). Sedangkan investor asing melakukan aksi net sell di semua perdagangan saham sebesar Rp 306,03 miliar.
Analis Johan Trihantoro dan Associate Director Maximilianus dari Kiwoom Sekuritas mengatakan kondisi global masih menjadi sentimen pergerakan indeks hari ini, Selasa (4/9/2018), seperti perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina, krisis mata uang Turki dan Argentina hingga AS dan Kanada yang tidak mencapai kata sepakat dalam perundingan perdagangan mereka.
Sementara itu, analisa dari Valbury Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak mixed dengan peluang menguat pada perdagangan hari ini.
Rupiah yang rentan terhadap dolar AS dan kebijakan Donald Trump pada perdagangan global memicu kecemasan para investor.
"Namun, Fitch yang memberikan afirmasi positif atas Indonesia serta data ekonomi yang menunjukan terkendalinya inflasi dapat menjadi topangan bagi IHSG," menurut analis dari Valbury dalam risetnya.
Sedangkan analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya berpendapat bahwa pergerakan IHSG masih terlihat berusaha untuk melepaskan diri dari rentang konsolidasi untuk kembali melanjutkan pola uptrend jangka pendeknya.
"Peluang kenaikan masih terlihat cukup besar, di tengah tekanan dari nilai tukar dalam beberapa waktu belakangan ini yang cukup memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG," ungkapnya.
Ia memperkirakan IHSG berpotensi menguat pada perdagangan hari ini dengan rentang di level 5.872 - 6.226.
(prm) Next Article BI Tahan Bunga Acuan, IHSG Pekan Ini Diramal Bullish
Most Popular