
Langkah Hukum Siap Ditempuh Demi Selamatkan Rupiah
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
04 September 2018 07:48

Pemerintah sejatinya sudah memiliki sejumlah rencana konkret untuk mengatasi permasalahan nilai tukar melalui pengendalian impor, apakah itu impor barang konsumsi maupun sejumlah proyek infrastruktur yang memiliki kadar impor berlebih.
Namun, langkah tegas siap ditempuh pemerintah bagi siapapun - khususnya spekulan - yang mencari untung besar, bahkan turut serta membuat nilai tukar makin melemah. Lantas, apa yang membuat pemerintah mengambil langkah ini?
Kabar yang beredar menyebutkan, para eksportir secara sengaja menahan dolar AS dan membuat likuiditas mengetat. Sebab bagi ekspotir, mata uang Garuda yang melemah berpotensi membawa untung.
"Eksportir tidak mau melepas dolar AS. Mereka mematok di level kurs di atas Rp 14.850/US$. Kalau sudah lebih, baru mau melepas. Jadi stok dolar AS di pasar kurang," bisik seorang pejabat negara yang tak ingin disebutkan namanya.
Sri Mulyani sangat memahami, kondisi seperti ini hanya memberikan tekanan kepada rupiah. Melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), bendahara negara bersama pemangku kepentingn terkait bakal memantau ketat perilaku para spekulan.
"Kami akan meneliti dan memonitor secara detail tingkah laku pelaku pasar. Mana-mana yang transaksi yang legitimate demi memenuhi keperluan industrinya, atau tidak legitimate," katanya.
"Kalau tidak legitimate, kami akan lakukan tindakan tegas agar tidak menimbulkan spekulasi atau sentimen negatif," tegasnya. (prm)
Namun, langkah tegas siap ditempuh pemerintah bagi siapapun - khususnya spekulan - yang mencari untung besar, bahkan turut serta membuat nilai tukar makin melemah. Lantas, apa yang membuat pemerintah mengambil langkah ini?
Kabar yang beredar menyebutkan, para eksportir secara sengaja menahan dolar AS dan membuat likuiditas mengetat. Sebab bagi ekspotir, mata uang Garuda yang melemah berpotensi membawa untung.
Sri Mulyani sangat memahami, kondisi seperti ini hanya memberikan tekanan kepada rupiah. Melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), bendahara negara bersama pemangku kepentingn terkait bakal memantau ketat perilaku para spekulan.
"Kami akan meneliti dan memonitor secara detail tingkah laku pelaku pasar. Mana-mana yang transaksi yang legitimate demi memenuhi keperluan industrinya, atau tidak legitimate," katanya.
"Kalau tidak legitimate, kami akan lakukan tindakan tegas agar tidak menimbulkan spekulasi atau sentimen negatif," tegasnya. (prm)
Pages
Most Popular