Pernyataan Lengkap Sri Mulyani yang Siap Berantas Spekulan
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
03 September 2018 17:27
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan langkah tegas bagi para spekulan yang mencari untung besar, bahkan ikut serta membuat nilai tukar rupiah melemah.
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah kembali menembus level psikologis baru Rp 14.800/US$. Rupiah sudah menyentuh titik terlemah sepanjang 2018, dan sejak Juli 1998.
Hal ini dikemukakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai bertemu dengan kepala negara di Istana Presiden bersama para pemangku kepentingan terkait, Senin (3/9/2018).
Berikut pernyataan lengkap Sri Mulyani, terkait langkah tegas yang akan dilakukan pemerintah terhadap para spekulan :
Kita juga akan bersama sama dgn OJK BI melalui forum, akan terus meneliti dan memonitor secara detail tingkah laku dari para pelaku pasar mana yang memang membutuhkan transaksi yang sifatnya legitimate.
Yang legitimate itu kalau kita mengimpor untuk kebutuhan bahan baku. Kita membutuhkan untuk barang modal. Dan memang bisnisnya ada, dia membutuhkan untuk membayar utang kembali dan itu memang ada utangnya. Jadi memang ada kebutuhan yang legit. Kalau tidak, kita tidak.... [...] berarti mereka melakukan sesuatu yg sifatnya spekulatif.
(dru) Next Article Tahun Depan, Sri Mulyani Sebut Rupiah Bisa ke Rp 15.000/US$
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah kembali menembus level psikologis baru Rp 14.800/US$. Rupiah sudah menyentuh titik terlemah sepanjang 2018, dan sejak Juli 1998.
Hal ini dikemukakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai bertemu dengan kepala negara di Istana Presiden bersama para pemangku kepentingan terkait, Senin (3/9/2018).
Kita juga akan bersama sama dgn OJK BI melalui forum, akan terus meneliti dan memonitor secara detail tingkah laku dari para pelaku pasar mana yang memang membutuhkan transaksi yang sifatnya legitimate.
Memang mereka membutuhkan untuk keperluan industrinya, atau transaksi yang tidak legitimate. Dan untuk yang tidak legitimate tentu kita akan mengambil langkah-langkah yang tegas untuk tidak menimbulkan spekulasi atau sentimen negatif.
Yang legitimate itu kalau kita mengimpor untuk kebutuhan bahan baku. Kita membutuhkan untuk barang modal. Dan memang bisnisnya ada, dia membutuhkan untuk membayar utang kembali dan itu memang ada utangnya. Jadi memang ada kebutuhan yang legit. Kalau tidak, kita tidak.... [...] berarti mereka melakukan sesuatu yg sifatnya spekulatif.
 Foto: Sri Mulyani di Istana Negara (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara) |
(dru) Next Article Tahun Depan, Sri Mulyani Sebut Rupiah Bisa ke Rp 15.000/US$
Most Popular