Deflasi di Agustus Belum Jadi Sentimen Positif Bagi IHSG

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
03 September 2018 12:26
Deflasi harusnya menjadi sentimen positif karena ada penurunan harga-harga pasca-lebaran.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,65% ke level 5.978,22 dalam perdagangan sesi I hari ini. Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Indeks Harga Konsumen (IHK) yang cukup menggembirakan pada bulan ini, yakni deflasi 0,05% serta secara tahunan year on year/YoY 3,20% masih belum memberikan angin segar bagi para investor.

Analis Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih mengatakan rilis BPS tersebut merupakan satu katalis positif di tengah kewajaran nilai harga barang-barang konsumsi dan bahan pokok yang kembali normal usai Lebaran Idul Fitri beberapa bulan yang lalu.

"Deflasi ini masih sebagai kompensasi waktu lebaran karena kan consumer price naik Juli waktu Lebaran. Tapi faktor lainnya yaitu yang tidak kalah penting ialah Rupiah yang masih melemah itu berpengaruh," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Senin (3/9/18).

Namun, analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji menambahkan bahwa deflasi IHK bulan Agustus tersebut memberikan katalis positif bagi investor disebabkan oleh upaya positif pemerintah dalam menjaga peningkatan inflasi di tengah berbagai sentimen negatif lainnya.

Selain itu, data positif dari Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia juga menjadi angin segar bagi para investor sebagai pendukung data makro ekonomi Indonesia yang berjalan mulus bulan ini.

"Ada PMI dari manufaktur yang juga cendrung bagus bagi pasar dan mereka mengapresiasi hal tersebut, ditambah dengan deflasi IHK. Jadi memang komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas keuangan sudah tercapai," ujarnya.

Namun, ia mengatakan bahwa faktor eksternal seperti krisis keuangan di berbagai negara mulai dari Turki, Argentina serta Venezuela masih mempengaruhi pelemahan rupiah hingga saat ini.

Sentimen tersebut masih terus diwaspadai dalam memberikan pengaruh investor ke pasar modal saat ini.

"Kita melihat tantangan masih begitu kuat ya, ditambah dengan sentimen global terkait perang dagang salah satunya kesepakatan NAFTA dengan Kanada juga masih belum menemui kesepakatan yang komprehensif," tambahnya.


(roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular