
BPS: Terjadi Deflasi 0,05% di Agustus 2018
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
03 September 2018 11:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) merilisĀ Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2018. Terjadi deflasi pada Agustus 2018 sebesar 0,05%.
Demikian disampaikan Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi persnya di Gedung BPS, Senin (3/9/2018).
(dru) Next Article Harga Daging Ayam Turun Jadi Penyebab Deflasi September 2018
Demikian disampaikan Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi persnya di Gedung BPS, Senin (3/9/2018).
"Dengan deflasi 0,05% maka secara tahun kalender terjadi inflasi 2,13%. Secara year on year 3,20%," kata Suhariyanto.
Tingkat inflasi ini menurut BPS cukup menggembirakan karena masih di bawah target. "Target inflasi masih akan terkendali sampai akhir tahun," tutur Suhariyanto.
Angka IHK tersebut di luar ekspektasi pasar. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan laju inflasi sebesar 0,07% secara bulanan (month-to-month/MtM). Kemudian inflasi secara tahunan (year-on-year/YoY) diperkirakan 3,33%. Sedangkan inflasi inti YoY ada di 2,89%.
BPS melaporkan dari 82 kota IHK tercatat 52 kota mengalami deflasi dan 30 kota terjadi inflasi.
"Deflasi (bulanan) terjadi karena penurunan harga bahan makanan, sandang, dan transportasi," kata Suhariyanto.
Dari sisi bahan makan, tercatat yang penurunannya paling besar yakni telur ayam dengan andil 0,06%. Sementara, bawang merah juga mencatatkan penurunan harga dan memberikan andil deflasi 0,05%.
"Apa yang terjadi di Agustus (IHK) menggembirakan, berarti inflasi yoy 3,20%. Meski begitu, kita perlu hati-hati karena inflasi untuk volatile food sebesar 4,97%," kata Suhariyanto. BPS juga mencatat inflasi inti di posisi 2,90%. (Raditya Hanung)
Angka IHK tersebut di luar ekspektasi pasar. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan laju inflasi sebesar 0,07% secara bulanan (month-to-month/MtM). Kemudian inflasi secara tahunan (year-on-year/YoY) diperkirakan 3,33%. Sedangkan inflasi inti YoY ada di 2,89%.
BPS melaporkan dari 82 kota IHK tercatat 52 kota mengalami deflasi dan 30 kota terjadi inflasi.
"Deflasi (bulanan) terjadi karena penurunan harga bahan makanan, sandang, dan transportasi," kata Suhariyanto.
Dari sisi bahan makan, tercatat yang penurunannya paling besar yakni telur ayam dengan andil 0,06%. Sementara, bawang merah juga mencatatkan penurunan harga dan memberikan andil deflasi 0,05%.
"Apa yang terjadi di Agustus (IHK) menggembirakan, berarti inflasi yoy 3,20%. Meski begitu, kita perlu hati-hati karena inflasi untuk volatile food sebesar 4,97%," kata Suhariyanto. BPS juga mencatat inflasi inti di posisi 2,90%. (Raditya Hanung)
(dru) Next Article Harga Daging Ayam Turun Jadi Penyebab Deflasi September 2018
Most Popular