
Rupiah Melemah, Bank Lebih Hati-Hati Salurkan Kredit
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
03 September 2018 10:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelemahan nilai tukar rupiah juga bisa berdampak pada industri perbankan. Dalam hal ini, bank akan lebih hati-hati menyalurkan kredit.
Peneliti Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listianto mengatakan, pelemahan rupiah yang terjadi saat ini disebabkan oleh sentimen negatif di negara berkembang dan defisit transaksi berjalan yang melebar.
Hal ini bisa berdampak negatif terhadap perbankan. "Bank akan lebih hati-hati menyalurkan kredit, terutama yang memiliki risiko kurs tinggi," ujar dia kepada CNBC Indonesia, Jumat (31/8/2018).
Sementara itu, Presiden Direktur PT. Bank Mayapada International Tbk (MAYA) Hariyono Tjahjarijadi menilai, pelemahan rupiah ke level Rp 14.700/US$ saat ini harus dilihat dampaknya ke indikator makro lainnya.
"Sebetulnya dampak ke inflasi yang harus lebih difokuskan," ujar dia.
Selain itu, hal tersebut juga bisa berdampak ke perbankan. "Kalau ke bank, (dampaknya) lebih ke bank yang banyak kasih kredit USD dalam jumlah besar," ujar dia.
(roy) Next Article Pemerintah Minta Bunga Turun, Ini Respons Perbankan
Peneliti Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listianto mengatakan, pelemahan rupiah yang terjadi saat ini disebabkan oleh sentimen negatif di negara berkembang dan defisit transaksi berjalan yang melebar.
"Sebetulnya dampak ke inflasi yang harus lebih difokuskan," ujar dia.
Selain itu, hal tersebut juga bisa berdampak ke perbankan. "Kalau ke bank, (dampaknya) lebih ke bank yang banyak kasih kredit USD dalam jumlah besar," ujar dia.
(roy) Next Article Pemerintah Minta Bunga Turun, Ini Respons Perbankan
Most Popular