Di Kurs Acuan, Rupiah Terlemah Sepanjang Sejarah

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
03 September 2018 10:43
Di Kurs Acuan, Rupiah Terlemah Sepanjang Sejarah
Ilustrasi Uang (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di kurs acuan masih melemah. Depresiasi rupiah di kurs acuan sudah terjadi selama 5 hari perdagangan terakhir. 

Pada Senin (3/9/2018), kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.767. Rupiah melemah 0,38% dibandingkan posisi akhir pekan lalu. 

Kali terakhir rupiah menguat di kurs acuan adalah pada 27 Agustus. Selepas itu, rupiah terus melemah cukup dalam mencapai 1,07%. 

Jisdor diperkenalkan pada 20 Mei 2013. Hari ini, rupiah berada di posisi terlemah sejak Jisdor berlaku. 



Sementara di pasar spot, rupiah juga melemah. Pada pukul 10:14 WIB, US$ 1 berada di Rp 14.777 di mana rupiah melemah 0,35% dibandingkan hari sebelumnya. 

Rupiah menyentuh titik terlemah sepanjang tahun ini. Ditarik lebih jauh, rupiah bahkan berada di level terlemah sejak Juli 1998. Saat itu, Indonesia tengah babak-belur dihantam krisis ekonomi. 


Di Asia, dolar AS memang cenderung perkasa. Dengan depresiasi 0,35%, rupiah jadi mata uang dengan pelemahan terdalam kedua di Asia. Hanya rupee India yang melemah lebih dalam ketimbang rupiah. 

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap beberapa mata uang Asia pada pukul 10:17 WIB: 



Dolar AS masih melanjutkan penguatannya. Dollar Index, yang mencerminkan posisi greenback secara relatif terhadap enam mata uang utama, menguat tipis 0,03% pada pukul 10:19 WIB. 

Dalam situasi saat ini, dolar AS menjadi favorit pelaku pasar. Risiko perekonomian global sedang tinggi, karena AS-Kanada gagal mencapai kesepakatan dalam rangka pembaruan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). 


Presiden AS Donald Trump dikabarkan berencana melanjutkan NAFTA tanpa Kanada. Sebelumnya, AS dan Meksiko sudah mencapai kesepakatan dagang. 

Satu hal yang membuat AS gondok adalah kebijakan Kanada dalam hal produk olahan susu (dairy product). Kanada menerapkan bea masuk tinggi untuk impor dairy product untuk melindungi peternak domestik. AS meradang, karena kebijakan ini mematikan pasar Kanada bagi peternak Negeri Paman Sam. 

"Saya cinta Kanada. Namun mereka memanfaatkan kita selama bertahun-tahun," tegas Trump dalam pidatonya di North Carolina, dikutip dari Reuters. 

Memanasnya hubungan Washington-Ottawa membuat pelaku pasar ketar-ketir. Aliran modal pun menjauhi aset-aset berisiko, apalagi di negara berkembang. Arus modal keluar terlihat di pasar obligasi pemerintah Indonesia, di mana imbal hasil (yield) cenderung bergerak naik. Kenaikan yield menandakan harga sedang turun, karena turunnya permintaan atau bahkan aksi jual. 

Berikut perkembangan yield obligasi pemerintah Indonesia pada pukul 10:28 WIB, di mana untuk tenor 10 tahun mencapai titik tertinggi sejak November 2016: 



Dengan arus modal yang cenderung keluar, rupiah pun minim pijakan. Harapan rupiah kini disandarkan kepada rilis data inflasi dan intervensi Bank Indonesia.



TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular