
Empat Hari Beruntun, Rupiah Berjaya Lawan Dolar Australia
Hidayat Setiaji & alf, CNBC Indonesia
30 August 2018 11:31

Jakarta, CNBC Indonesia- Dalam empat hari beruntun, rupiah menunjukkan keperkasaan di hadapan dolar Australia. Turunnya harga acuan batu bara global serta derasnya aliran modal asing ditengarai menjadi obat kuat bagi rupiah.
Pada Kamis (30/8/2018) pukul 11:07 WIB, AUD 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 10.674,70. Rupiah menguat 0,29% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Sejak awal pekan, pasar saham Indonesia sedang dilirik Investor asing. Secara akumulasi, aksi beli investor asing selama empat hari ini telah mencapai Rp 681,14 miliar.
* Hingga pukul 11:07 WIB
Di sisi lain, dolar Australia pun sedang minim sentimen. Salah satunya disebabkan turunnya harga batu bara acuan Newcastle. Per Selasa (28/8/2018), harga batu bara anjlok hingga 1,18% ke US$ 117,5/ton. Penurunan ini masih disebabkan kekhawatiran investor terhadap lesunya permintaan.
Berakhirnya musim panas di China menimbulkan spekulasi jika permintaan dari negara tersebut akan turun. Terlebih, China adalah importir batu bara terbesar saat ini. Kondisi ini tentu merugikan Australia, sebab negara tersebut merupakan salah satu eksportir utama batu bara.
Penguatan rupiah mendorong harga jual dolar Australia mulai turun di bawah Rp 10.850. Berikut data kurs dolar Australia di empat bank nasional hingga pukul 11:15 WIB:
TIM RISET CNBC INDONESIA
(alf) Next Article Rupiah Melemah, Dolar Australia Masih Dijual Rp 10.600
Pada Kamis (30/8/2018) pukul 11:07 WIB, AUD 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 10.674,70. Rupiah menguat 0,29% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Sejak awal pekan, pasar saham Indonesia sedang dilirik Investor asing. Secara akumulasi, aksi beli investor asing selama empat hari ini telah mencapai Rp 681,14 miliar.
Hari | Rp Miliar | Status |
Senin | 668,9 | Beli Bersih |
Selasa | 444,9 | Beli Bersih |
Rabu | -480,8 | Jual Bersih |
Kamis* | 48,14 | Beli Bersih |
Di sisi lain, dolar Australia pun sedang minim sentimen. Salah satunya disebabkan turunnya harga batu bara acuan Newcastle. Per Selasa (28/8/2018), harga batu bara anjlok hingga 1,18% ke US$ 117,5/ton. Penurunan ini masih disebabkan kekhawatiran investor terhadap lesunya permintaan.
Berakhirnya musim panas di China menimbulkan spekulasi jika permintaan dari negara tersebut akan turun. Terlebih, China adalah importir batu bara terbesar saat ini. Kondisi ini tentu merugikan Australia, sebab negara tersebut merupakan salah satu eksportir utama batu bara.
Penguatan rupiah mendorong harga jual dolar Australia mulai turun di bawah Rp 10.850. Berikut data kurs dolar Australia di empat bank nasional hingga pukul 11:15 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.489,00 | Rp 10.848,00 |
Bank BNI | Rp 10.569,00 | Rp 10.890,00 |
Bank BRI | Rp 10.652,10 | Rp 10.848,64 |
Bank BCA | Rp 10.578,00 | Rp 10.862,00 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(alf) Next Article Rupiah Melemah, Dolar Australia Masih Dijual Rp 10.600
Most Popular