Kemarin Turki, Sekarang Argentina Berpotensi Bikin Huru-hara
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
30 August 2018 09:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu, pelaku pasar mencemaskan perkembangan di Turki. Kini, ada risiko huru-hara baru yang menghantui pasar keuangan global. Kondisinya agak mirip dengan Turki, hanya saja kejadiannya di Benua Amerika.
Sepertinya pelaku pasar perlu mewaspadai perkembangan di Argentina. Seperti halnya Turki, Negeri Tango juga mengidap penyakit depresiasi nilai tukar yang akut.
Kemarin, mata uang peso Argentina melemah 7,57% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam sehari. Ini menjadi pelemahan harian terdalam sejak Desember 2015.
Sejak awal tahun ini, peso sudah melemah 40,9% di hadapan greenback. Di antara mata uang utama dunia, peso mengalami depresiasi paling dalam.
Saat peso melemah dalam, ada kekhawatiran utang luar negeri Argentina akan membengkak. Per akhir Maret 2018 utang luar negeri Argentina tercatat US$ 253,74 miliar. Naik 27,59% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Bila peso terus terpuruk, maka utang ini bakal membengkak meski tidak ada penarikan utang baru.
Bayang-bayang krisis utang Argentina pun muncul kembali. Pada 2001, Argentina sempat mengalami gagal bayar (default) surat utang senilai US$ 82 miliar akibat krisis ekonomi. Apabila utang Argentina membengkak karena pelemahan peso, maka bukan tidak mungkin risiko default dikesampingkan.
Sepertinya pelaku pasar perlu mewaspadai perkembangan di Argentina. Seperti halnya Turki, Negeri Tango juga mengidap penyakit depresiasi nilai tukar yang akut.
Kemarin, mata uang peso Argentina melemah 7,57% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam sehari. Ini menjadi pelemahan harian terdalam sejak Desember 2015.
Saat peso melemah dalam, ada kekhawatiran utang luar negeri Argentina akan membengkak. Per akhir Maret 2018 utang luar negeri Argentina tercatat US$ 253,74 miliar. Naik 27,59% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Bila peso terus terpuruk, maka utang ini bakal membengkak meski tidak ada penarikan utang baru.
Bayang-bayang krisis utang Argentina pun muncul kembali. Pada 2001, Argentina sempat mengalami gagal bayar (default) surat utang senilai US$ 82 miliar akibat krisis ekonomi. Apabila utang Argentina membengkak karena pelemahan peso, maka bukan tidak mungkin risiko default dikesampingkan.
Next Page
Argentina Terpaksa Berpaling ke IMF
Pages
Most Popular