Internasional

Investor Kakap Senang Investasi di Perusahaan Rugi, Kenapa?

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
29 August 2018 20:12
Mempertanyakan strategi value investing
Foto: Reuters
Euforia pasar pada entitas yang disebut "perusahaan bertumbuh" membuat hedge fund miliuner David Einhorn mempertanyakan metode klasik yang sukses digunakan sebelumnya, apakah masih bisa diterapkan saat ini?

Dalam catatannya kepada investor pada tahun lalu, Einhorn membuat pertaruhan dengan berinvestasi pada Tesla dan Amazon. Ia menulis bahwa pasar "sangat menantang dalam menerapkan strategi value investing, sebab harga saham terus naik di atas nilai sahamnya."

"Bagaimana jika nilai ekuitas tidak berkaitan dengan profit hari ini atau masa depan. Justru nilai tersebut didorong oleh kemampuan perusahaan untuk menjadi distruktif, menciptakan perubahan sosial atau menjadi terdepan dalam teknologi yang menguntungkan. Walaupun hasilnya saat ini atau di masa depan menciptakan kerugian ekonomi?"

Tetapi ada juga beberapa tanda pembalikan arah dan perusahaan kemudian berbalih arah untuk mengejar laba.

Ofo, perusahaan sepeda online (bike sharing) yang didanai sebesar US$ 1 miliar, telah meninggalkan pasar Australia dan India untuk fokus pada mengejar laba.

Sedangkan, modal ventura (venture capital) seperti Indie.vc yang dibesut oleh O'Reilly AlphaTech Ventures, sangat fokus pada laba, saat memilih perusahaan. Indive.vc mengatakan mereka melihat perusahaan rintisan yang "kembali dari berdarah", menandakan bahwa perusahaan menghasilkan profit.

"Bisnis sebenarnya menghasilkan produk dan menjualnya untuk profit. Mereka fokus pada pelanggan, pemasukkan dan profitabilitas. Bukan pada investor, valuasi dan pendanaan selanjutnya," dikutip dari tulisan website. "Kami percaya bisnis sebenarnya membuat investasi yang sangat hebat."


(roy)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular