Harga CPO Belum Pulih, Sampoerna Agro Genjot Produksi

Monica Wareza, CNBC Indonesia
28 August 2018 19:52
Kinerja Sampoerna Agro, perkembunan sawit milih Grup Sampurna ini belum bisa pulih sepenuhnya.
Foto: REUTERS/Bazuki Muhammad
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) akan meningkatkan volume produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) 40% lebih tinggi dibandingkan dengan total produksi pada paruh pertama tahun ini. Langkah ini diambil untuk mengkompensasi harga komoditas minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) yang masih rendah di tahun ini.

Head of Investor Relations Sampoerna Agro Michael Kesuma mengatakan volume produksi pada semester kedua akan lebih tinggi dari total produksi semester pertama yang mencapai 155 ribu ton yang menyebabkan pendapatan perusahaan mengalami penurunan akibat harga yang rendah.

"Kami optimis kinerja semester kedua naik signifikan karena peningkatan jumlah volume disertai dengan struktur biaya yang lebih ramping," kata Michael di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (28/8).

Peningkatan volume produksi ini akan didukung oleh mulai beroperasinya pabrik kelapa sawit (PKS) baru Kalimantan Barat pada Juli lalu. Secara year on year, total produksi perusahaan akan menanjak 15%-20% year on year menjadi kisaran 370 ribu-388 ribu ton.

Sementara itu, perusahaan memprediksi hingga akhir tahun harga CPO belum akan membaik dari posisi saat ini. Justru perusahaan memprediksi harga akan lebih rendah dibanding dengan harga rata-rata sepanjang semester pertama, yakni di kisaran Rp 6.000-Rp 6.600/kilogram.

Sementara itu, untuk kebijakan pemerintah menerapkan kebijakan penggunaan bidoesel 20% (B20) perusahaan menilai hal ini akan memberi dampak pada perbaikan harga komoditas nabati yang saat ini tengah lesu. Alasannya, kebijakan ini dinilai akan penyerapan CPO di pasar menjadi lebih besar dan menurunkan oversupply yang terjadi saat ini.
(hps/hps) Next Article Kinerja 2018 Loyo, Harga Saham SGRO Relatif Mahal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular