
ACTS Optimistis Raih Kontrak Proyek Infrastruktur Rp 10 T
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
28 August 2018 18:12

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Acset Indonusa Tbk (ACST) menargetkan perolehan kontrak baru tahun ini tumbuh 18,47% menjadi Rp 10 triliun dibandingkan tahun lalu. Dimana pada 2017 perseoan memperoleh nilai kontrak senilai Rp 8,44 triliun.
Namun, hingga saat ini perolehan kontrak baru yang diraih perseroan masih mencapai Rp 313 miliar.
"Jadi proyeknya itu pada mundur-mundur semua ya. Jadi kalau misalnya secara tender yang kami incar, itu masih mungkin kalau ngomongin dari target yang kami buat," ujar Jeffrey G.Chandrawijaya Presiden Direktur Perseroan, usai paparan publik di Investor Summit 2018, Selasa (28/8/18).
Sementara itu, beberapa proyek kontrak baru yang akan diraih perseroan ialah proyek jalan tol layang Jakarta-Cikampek serta proyek jalan tol Serpong-Balaraja.
Hingga semester I tahun ini, sekitar 77% dari seluruh pendapatan usaha berasal dari proyek-proyek infrastruktur. Sedangkan sisanya yaitu sektor konstruksi (44%) dan fondasi (14%).
"Target-target kami masih dalam tender proyek infrastruktur ya dan mejadi favorit kami saat ini. Kalau untuk tender proyek toll elevated Jakarta-Cikampek itu diminta rampung tahun ini jadi bisa langsung mulai konstruksi ya," tambah Jeffrey.
Lebih lanjut, hingga semester I tahun ini ACST tercatat memperoleh pendapatan senilai Rp 1,66 triliun atau tumbuh 63% dibandingkan dengan pendapatan semester I tahun lalu senilai Rp 1,02 triliun.
Sementara itu, laba bersih pada periode yang sama tercatat tumbuh 14% menjadi Rp 73 miliar. Perolehan kontrak baru hingga semester I diantaranya proyek Silo Fly Ash Batang, proyek Graha Pertamina, Tanjung Jati B Expansion Silo (Jawa 4) hingga proyek soil improvement Pelabuhan Patimban.
(hps/hps) Next Article Laba Bersih Acset Indonusa Tumbuh 14,48%
Namun, hingga saat ini perolehan kontrak baru yang diraih perseroan masih mencapai Rp 313 miliar.
"Jadi proyeknya itu pada mundur-mundur semua ya. Jadi kalau misalnya secara tender yang kami incar, itu masih mungkin kalau ngomongin dari target yang kami buat," ujar Jeffrey G.Chandrawijaya Presiden Direktur Perseroan, usai paparan publik di Investor Summit 2018, Selasa (28/8/18).
Hingga semester I tahun ini, sekitar 77% dari seluruh pendapatan usaha berasal dari proyek-proyek infrastruktur. Sedangkan sisanya yaitu sektor konstruksi (44%) dan fondasi (14%).
"Target-target kami masih dalam tender proyek infrastruktur ya dan mejadi favorit kami saat ini. Kalau untuk tender proyek toll elevated Jakarta-Cikampek itu diminta rampung tahun ini jadi bisa langsung mulai konstruksi ya," tambah Jeffrey.
Lebih lanjut, hingga semester I tahun ini ACST tercatat memperoleh pendapatan senilai Rp 1,66 triliun atau tumbuh 63% dibandingkan dengan pendapatan semester I tahun lalu senilai Rp 1,02 triliun.
Sementara itu, laba bersih pada periode yang sama tercatat tumbuh 14% menjadi Rp 73 miliar. Perolehan kontrak baru hingga semester I diantaranya proyek Silo Fly Ash Batang, proyek Graha Pertamina, Tanjung Jati B Expansion Silo (Jawa 4) hingga proyek soil improvement Pelabuhan Patimban.
(hps/hps) Next Article Laba Bersih Acset Indonusa Tumbuh 14,48%
Most Popular