
Saham LPPF Melesat, Bagaimana Prospeknya?
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
27 August 2018 16:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) menjadi buruan investor pada perdagangan pertama di pekan ini. Hingga berita ini diturunkan, harga saham LPPF melejit hingga 4,63% ke level Rp 6.775/saham. Harga saham LPPF bahkan sempat mencapai titik tertingginya di level Rp 6.875/saham.
Aksi beli dilakukan oleh investor seiring dengan harganya yang turun signifikan dalam waktu yang relatif singkat. Terhitung sejak 27 Juli 2018 hingga penutupan perdagangan terakhir di pekan kemarin (24/8/2018), harga saham LPPF telah merosot sebesar 32,2%, dari Rp 9.550/saham menjadi Rp 6.475/saham. Pada periode tersebut, investor 'menghukum' saham LPPF lantaran kinerjanya yang mengecewakan.
Sebagai informasi, emiten ini bergerak dalam bidang ritel dengan mengoperasikan gerai Matahari Department Store yang tersebar di beberapa daerah di tanah air. Lantas, bagaimana prospek saham LPPF kedepannya?
Sejatinya, prospek dari industri yang digeluti LPPF terbilang kinclong kedepannya, seiring dengan pulihnya tingkat konsumsi masyarakat Indonesia terhadap produk pakaian. Melansir survei penjualan eceran yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) setiap bulan, terhitung sepanjang Januari hingga Juni 2018, hanya 1 kali penjualan pakaian turun secara tahunan (YoY), yakni pada bulan Juni. Secara berturut-turut dari Januari hingga Juni 2018, pertumbuhan penjualan pakaian adalah: 5%, 10,2%, 7,9%, 10%, 16,5%, dan -11,2%.
Bandingkan dengan posisi pada tahun 2017. Sepanjang 6 bulan pertama tahun lalu, hanya sekali penjualan pakaian membukukan pertumbuhan positif, yakni pada bulan Juni. Secara berturut-turut dari Januari hingga Juni 2017, pertumbuhan penjualan pakaian adalah: -8,7%, -4,7%, -3,3%, -3,2%, -0,6%, dan 15,7%.
Lebih lanjut, angka sementara untuk periode Juli 2018 adalah sebesar 23,4% YoY, jauh mengalahkan capaian periode Juli 2017 yang sebesar -9,3% YoY. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumsi masyarakat terhadap produk pakaian masih tinggi, terlepas dari sudah berlalunya periode lebaran.
Harus Bisa Memanfaatkan
Harga saham LPPF berpotensi terus melaju jika mampu memanfaatkan momentum yang ada. Pada semester-I 2018, LPPF terbukti tak mampu memanfaatkan kencangnya konsumsi masyarakat terhadap produk pakaian.
Sepanjang semester-I 2018, laba bersih perusahaan hanya tumbuh sebesar 0,5% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Padahal, pada semester-I 2017, pertumbuhannya mencapai 15,6% YoY.
Melambatnya pertumbuhan laba bersih perusahaan diakibatkan oleh melandainya pertumbuhan penjualan. Sepanjang semester-I 2018, penjualan perusahaan hanya tumbuh sebesar 3,1% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Padahal, pada semester-I 2017, pertumbuhannya mencapai 10,8% YoY.
Bandingkan dengan performa dari dua kompetitornya yakni PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).
Sepanjang semester-I 2018, pertumbuhan laba bersih MAPI memang melambat, namun masih bisa dipertahankan di level yang sangat tinggi. Laba bersih MAPI tumbuh sebesar 180,5% YoY, dari yang sebelumnya 278% YoY. Sementara itu, penjualan tumbuh sebesar 18,1% YoY, dari yang sebelumnya 15,8% YoY.
Situasi yang sama dialami oleh RALS. Sepanjang semester-I 2018, pertumbuhan laba bersih RALS mencapai 31,8% YoY. Walaupun turun dari posisi semester-I 2017 yang sebesar 45,2% YoY, posisinya masih berada di level yang relatif tinggi. Terlebih, hal tersebut terjadi kala pertumbuhan penjualan melambat signifikan. Sepanjang semester-I 2018, penjualan RALS hanya tumbuh 0,9% YoY, dari yang sebelumnya 9,8% YoY pada semester-I 2017.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Saham Matahari Department Store Melesat 5%, Ada Apa?
Aksi beli dilakukan oleh investor seiring dengan harganya yang turun signifikan dalam waktu yang relatif singkat. Terhitung sejak 27 Juli 2018 hingga penutupan perdagangan terakhir di pekan kemarin (24/8/2018), harga saham LPPF telah merosot sebesar 32,2%, dari Rp 9.550/saham menjadi Rp 6.475/saham. Pada periode tersebut, investor 'menghukum' saham LPPF lantaran kinerjanya yang mengecewakan.
Sebagai informasi, emiten ini bergerak dalam bidang ritel dengan mengoperasikan gerai Matahari Department Store yang tersebar di beberapa daerah di tanah air. Lantas, bagaimana prospek saham LPPF kedepannya?
Bandingkan dengan posisi pada tahun 2017. Sepanjang 6 bulan pertama tahun lalu, hanya sekali penjualan pakaian membukukan pertumbuhan positif, yakni pada bulan Juni. Secara berturut-turut dari Januari hingga Juni 2017, pertumbuhan penjualan pakaian adalah: -8,7%, -4,7%, -3,3%, -3,2%, -0,6%, dan 15,7%.
Lebih lanjut, angka sementara untuk periode Juli 2018 adalah sebesar 23,4% YoY, jauh mengalahkan capaian periode Juli 2017 yang sebesar -9,3% YoY. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumsi masyarakat terhadap produk pakaian masih tinggi, terlepas dari sudah berlalunya periode lebaran.
Harus Bisa Memanfaatkan
Harga saham LPPF berpotensi terus melaju jika mampu memanfaatkan momentum yang ada. Pada semester-I 2018, LPPF terbukti tak mampu memanfaatkan kencangnya konsumsi masyarakat terhadap produk pakaian.
Sepanjang semester-I 2018, laba bersih perusahaan hanya tumbuh sebesar 0,5% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Padahal, pada semester-I 2017, pertumbuhannya mencapai 15,6% YoY.
Melambatnya pertumbuhan laba bersih perusahaan diakibatkan oleh melandainya pertumbuhan penjualan. Sepanjang semester-I 2018, penjualan perusahaan hanya tumbuh sebesar 3,1% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Padahal, pada semester-I 2017, pertumbuhannya mencapai 10,8% YoY.
Bandingkan dengan performa dari dua kompetitornya yakni PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).
Sepanjang semester-I 2018, pertumbuhan laba bersih MAPI memang melambat, namun masih bisa dipertahankan di level yang sangat tinggi. Laba bersih MAPI tumbuh sebesar 180,5% YoY, dari yang sebelumnya 278% YoY. Sementara itu, penjualan tumbuh sebesar 18,1% YoY, dari yang sebelumnya 15,8% YoY.
Situasi yang sama dialami oleh RALS. Sepanjang semester-I 2018, pertumbuhan laba bersih RALS mencapai 31,8% YoY. Walaupun turun dari posisi semester-I 2017 yang sebesar 45,2% YoY, posisinya masih berada di level yang relatif tinggi. Terlebih, hal tersebut terjadi kala pertumbuhan penjualan melambat signifikan. Sepanjang semester-I 2018, penjualan RALS hanya tumbuh 0,9% YoY, dari yang sebelumnya 9,8% YoY pada semester-I 2017.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Saham Matahari Department Store Melesat 5%, Ada Apa?
Most Popular