
Bos BEI: Faktor Eksternal Lebih Dominan Picu Koreksi IHSG
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
24 August 2018 15:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menilai koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak lepas dari pengaruh gejolak ekonomi global.
"Kita ini ga bisa terlepas dari faktor eksternal ya. Ada batuk-batuk di luar misalnya Turki itu akan berdampak kepada kita. Jadi kita ga bisa lepas dari faktor eksternal itu," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (24/8/18).
Inarno menambahkan, pasar saham domestik diperkirakan mampu mengarah ke jalur positif apabila faktor eksternal yang terus terjadi saat ini mulai mereda.
"Kalau sudah faktor eksternal, kita ga bisa melakukan apapun. Tapi kalau memang sekiranya market di luar sana juga agak mereda, misalnya perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China mereda dan kepercayaan terhadap krisis Lira di Turki misalnya lebih bagus itu akan berdampak positif sekali bagi kita," jelas Inarno.
Inarno mengapresiasi langkah-langkah dan kebijakan pemerintah dalam mengatasi tekanan eksternal yang mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kebijakan pemerintah dapat menjadi katalis positif bagi pasar domestik untuk mengurangi tekanan yang berasal dari luar.
"Jadi kalau kondisi seperti ini pemerintah melakukan sesuatu yang cukup tanggap. Misalnya lewat pengendalian impor, bagaimana cara mengendalikannya lalu Bank Indonesia (BI) yang tanggap menaikan tingkat suku bunganya supaya Dolar tidak menggila," ujar Inarno.
Sebagai catatan, hingga perdagangan sesi II hari ini, IHSG masih bergerak turun 25,96 poin (-0,40%) ke level 5.958. Secara year to date (YTD) kinerja IHSG tercatat turun 6,25%.
(hps/hps) Next Article BEI Keluarkan Jurus Baru Sikat Saham Gorengan IPO!
"Kita ini ga bisa terlepas dari faktor eksternal ya. Ada batuk-batuk di luar misalnya Turki itu akan berdampak kepada kita. Jadi kita ga bisa lepas dari faktor eksternal itu," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (24/8/18).
Inarno menambahkan, pasar saham domestik diperkirakan mampu mengarah ke jalur positif apabila faktor eksternal yang terus terjadi saat ini mulai mereda.
Inarno mengapresiasi langkah-langkah dan kebijakan pemerintah dalam mengatasi tekanan eksternal yang mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kebijakan pemerintah dapat menjadi katalis positif bagi pasar domestik untuk mengurangi tekanan yang berasal dari luar.
"Jadi kalau kondisi seperti ini pemerintah melakukan sesuatu yang cukup tanggap. Misalnya lewat pengendalian impor, bagaimana cara mengendalikannya lalu Bank Indonesia (BI) yang tanggap menaikan tingkat suku bunganya supaya Dolar tidak menggila," ujar Inarno.
Sebagai catatan, hingga perdagangan sesi II hari ini, IHSG masih bergerak turun 25,96 poin (-0,40%) ke level 5.958. Secara year to date (YTD) kinerja IHSG tercatat turun 6,25%.
(hps/hps) Next Article BEI Keluarkan Jurus Baru Sikat Saham Gorengan IPO!
Most Popular