
Analisis Teknikal
Mulai Memasuki Area Overbought, IHSG Berpotensi Melemah
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
24 August 2018 08:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Kami memperkirakan hari ini, Jumat (24/8/2018), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variatif dengan kecenderungan melemah. Indeks diperkirakan akan bergerak antara 5.940 hingga 6.020.
Tim Riset CNBC Indonesia mengidentifikasi kemungkinan tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal.
Pertama-tama, grafik teknikal IHSG pada penutupan kemarin membentuk pola lilin putih pendek (short white candle) disertai kenaikan level saat perdagangan dibuka (gap up), di tengah perang dagang yang masih berkecamuk.
Akibatnya, aksi pembelian saham unggulan (blue chip) yang sudah terdiskon beberapa hari sebelumnya pun bakal sedikit terhambat. Padahal IHSG telah kian mendekati lagi level psikologinya pada 6.000.
Indikator teknikal stochastic slow menunjukkan penguatan IHSG beberapa hari ini telah memasuki area kejenuhan untuk membeli (overbought). Pasar melihat IHSG saat ini sedikit mahal sehingga ada kemungkinan penguatannya tertahan atau turun sedikit.
Indikasi pelemahan juga terlihat berdasarkan indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) yang cenderung mengarah ke persilangan mati (dead cross).
Wacana pengenaan tarif impor mobil pabrikan Uni Eropa oleh Amerika Serikat (AS) kembali mengemuka. Presiden Donald Trump mengatakan pada Selasa malam (21/8/2018) bahwa pihaknya akan mengenakan tarif 25% pada mobil yang berasal dari Uni Eropa.
Pada Kamis (23/8/2018), China secara resmi juga menerapkan tarif impor balasan senilai US$16 miliar (Rp 234 triliun) atas barang-barang dari AS. Tarif impor diberlakukan bersamaan dengan pertemuan para pejabat dari kedua negara di Washington untuk membahas isu perdagangan.
Kemarin, IHSG mengawali perdagangan dengan penguatan (gap up) sebanyak 18 poin (+0,3%), dan kemudian cenderung bergerak mendatar. Namun, indeks acuan bursa ini sedikit melemah di akhir sesi satu dan ditutup ke 5.943 (-0,02%).
Memasuki sesi II, IHSG kembali menghijau karena didorong sektor keuangan dan properti yang masing-masing menguat sebesar 2,09% dan 1,32%. Akibatnya, IHSG ditutup dengan penguatan 0,65% (+38 poin) ke 5.982.
Investor asing kembali masuk pasar saham dengan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 672,21 miliar di pasar reguler dan mendorong IHSG semakin hijau. Proyeksi ekonomi indonesia yang stabil serta kebijakan pemerintah dalam mengerem laju impor membuat mereka yakin kembali masuk bursa.
Malam tadi, bursa utama Amerika Serikat (AS) rata-rata ditutup melemah di antaranya Indeks Dow Jones (-0,3%), S&P 500 (-0,17%) dan Nasdaq (-0,13%). Sementara itu, bursa utama Asia bergerak variatif seperti Nikkei (+0,2%), ASX (+0,8%), dan Kospi (-0,45%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm) Next Article IHSG Cenderung Melemah di Tengah Koreksi Harga Batu Bara
Tim Riset CNBC Indonesia mengidentifikasi kemungkinan tersebut berdasarkan perkembangan pasar dan hasil analisis secara teknikal.
Pertama-tama, grafik teknikal IHSG pada penutupan kemarin membentuk pola lilin putih pendek (short white candle) disertai kenaikan level saat perdagangan dibuka (gap up), di tengah perang dagang yang masih berkecamuk.
Indikator teknikal stochastic slow menunjukkan penguatan IHSG beberapa hari ini telah memasuki area kejenuhan untuk membeli (overbought). Pasar melihat IHSG saat ini sedikit mahal sehingga ada kemungkinan penguatannya tertahan atau turun sedikit.
Indikasi pelemahan juga terlihat berdasarkan indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) yang cenderung mengarah ke persilangan mati (dead cross).
Wacana pengenaan tarif impor mobil pabrikan Uni Eropa oleh Amerika Serikat (AS) kembali mengemuka. Presiden Donald Trump mengatakan pada Selasa malam (21/8/2018) bahwa pihaknya akan mengenakan tarif 25% pada mobil yang berasal dari Uni Eropa.
Pada Kamis (23/8/2018), China secara resmi juga menerapkan tarif impor balasan senilai US$16 miliar (Rp 234 triliun) atas barang-barang dari AS. Tarif impor diberlakukan bersamaan dengan pertemuan para pejabat dari kedua negara di Washington untuk membahas isu perdagangan.
![]() |
Memasuki sesi II, IHSG kembali menghijau karena didorong sektor keuangan dan properti yang masing-masing menguat sebesar 2,09% dan 1,32%. Akibatnya, IHSG ditutup dengan penguatan 0,65% (+38 poin) ke 5.982.
Malam tadi, bursa utama Amerika Serikat (AS) rata-rata ditutup melemah di antaranya Indeks Dow Jones (-0,3%), S&P 500 (-0,17%) dan Nasdaq (-0,13%). Sementara itu, bursa utama Asia bergerak variatif seperti Nikkei (+0,2%), ASX (+0,8%), dan Kospi (-0,45%).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm) Next Article IHSG Cenderung Melemah di Tengah Koreksi Harga Batu Bara
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular