
Pendapatan dari Telkomsel Turun, Telkom Genjot Internet
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
23 August 2018 20:07

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mencatat pendapatan dari segmen data, internet dan jasa teknologi informasi (IT) menjadi pendorong utama pendapatan terbesar pada semester I-2018. Disaat sumbangan pendapatan dari seluler mengalami penurunan.
Telkom menyebutkan segmen tersebut mampu memberikan kontribusi pertumbuhan pendapatan sepanjang semester I TLKM menjadi sebesar 0,5% year on year (YoY) di tengah persaingan yang ketat di sektor industri telekomunikasi.
Tercatat, pendapatan data, internet dan jasa teknologi tumbuh 20,7% menjadi Rp 32,7 triliun yoy, dibandingkan dengan pendapatan dari segmen yang sama pada semester I tahun lalu senilai Rp 27,1 triliun.
Sedangkan penurunan terbesar pendapatan berasal dari segmen voice dan sms seluler sebesar 21,4% dari sebelumnya Rp 26 triliun pada semester I tahun lalu menjadi Rp 20,4 triliun pada semester I tahun ini.
Sisanya, pendapatan voice fixed line juga turun 14,7% yoy menjadi Rp 3,2 triliun dan interkoneksi (-11,3%) menjadi Rp 2,4 triliun dan pendapatan jaringan dan jasa telekomunikasi lain yang tercatat naik 25,1% menjadi senilai Rp 5,7 triliun.
Selain ditopang oleh pendapatan dari data, internet dan IT, perseroan tercatat tetap fokus untuk mengembangkan bisnis digital dan memberikan customer experience yang terbaik kepada pelanggannya.
"Telkom menggelar 14.978 base transceiver station (BTS) baru selama semester I 2018, dimana semuanya merupakan BTS dengan jaringan 4G," ungkap manajemen perseroan dalam keterbukaannya.
Hingga periode tersebut, perseroan telah memiliki sekitar 134,7 juta atau naik 32,5% pengguna data serta trafik data yang meningkat 134,8% YoY menjadi 1.898 petabyte pada semester I tahun ini.
Nilai tersebut didorong oleh anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 7,4 triliun atau naik 13,9% YoY untuk mendukung pengembangan bisnis TLKM. Ditambah dengan jumlah BTS on air yang meningkat 19,9% menjadi sebanyak 175,7 ribu BTS on air.
Selain itu, jumlah pelanggan TLKM tercatat turun 0,1% dari sebelumnya sebanyak 178 juta pelanggan pada semester I tahun lalu menjadi sebanyak 177,9 juta pada semester I tahun ini.
Pada kuartal II-2018, Telkom membukukan laba bersih sebesar Rp 2,96 triliun, sangat jauh dari rata-rata konsensus yang dihimpun oleh Reuters sebesar Rp 5,96 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, laba bersih TLKM anjlok hingga 45,4%.
Jika dirinci lebih dalam, sepanjang semester I 2018 perseroan mencatatkan penurunan 18,89% pendapatan yang berasal dari segmen selular menjadi Rp 15,57 triliun. Sedangkan secara keseluruhan, jumlah pendapatan perseroan tercatat turun 18,22% YoY menjadi Rp 18,69 triliun.
Pendapatan telepon selular berasal dari pendapatan jasa pascabayar, yang terdiri dari pendapatan pemakaian dan biaya abonemen bulanan.
Pendapatan tersebut juga terdiri dari pendapatan pulsa dan pemakaian atas jasa nilai tambah diakui, berdasarkan penggunaan pelanggan. Ditambah dengan pendapatan biaya abonemen bulanan diakui, sebagai pendapatan pada saat pelanggan berlangganan.
Pendapatan dari seluler perseroan dibukukan melalui salah satu anak usahanya yang terbesar dengan kepemilikan 65% yaitu PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) mengalami penurunan.
(hps/hps) Next Article Pelanggan Susut, Telkomsel : Karena Aturan Registrasi Kartu
Telkom menyebutkan segmen tersebut mampu memberikan kontribusi pertumbuhan pendapatan sepanjang semester I TLKM menjadi sebesar 0,5% year on year (YoY) di tengah persaingan yang ketat di sektor industri telekomunikasi.
Tercatat, pendapatan data, internet dan jasa teknologi tumbuh 20,7% menjadi Rp 32,7 triliun yoy, dibandingkan dengan pendapatan dari segmen yang sama pada semester I tahun lalu senilai Rp 27,1 triliun.
Sisanya, pendapatan voice fixed line juga turun 14,7% yoy menjadi Rp 3,2 triliun dan interkoneksi (-11,3%) menjadi Rp 2,4 triliun dan pendapatan jaringan dan jasa telekomunikasi lain yang tercatat naik 25,1% menjadi senilai Rp 5,7 triliun.
Selain ditopang oleh pendapatan dari data, internet dan IT, perseroan tercatat tetap fokus untuk mengembangkan bisnis digital dan memberikan customer experience yang terbaik kepada pelanggannya.
"Telkom menggelar 14.978 base transceiver station (BTS) baru selama semester I 2018, dimana semuanya merupakan BTS dengan jaringan 4G," ungkap manajemen perseroan dalam keterbukaannya.
Hingga periode tersebut, perseroan telah memiliki sekitar 134,7 juta atau naik 32,5% pengguna data serta trafik data yang meningkat 134,8% YoY menjadi 1.898 petabyte pada semester I tahun ini.
Nilai tersebut didorong oleh anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 7,4 triliun atau naik 13,9% YoY untuk mendukung pengembangan bisnis TLKM. Ditambah dengan jumlah BTS on air yang meningkat 19,9% menjadi sebanyak 175,7 ribu BTS on air.
Selain itu, jumlah pelanggan TLKM tercatat turun 0,1% dari sebelumnya sebanyak 178 juta pelanggan pada semester I tahun lalu menjadi sebanyak 177,9 juta pada semester I tahun ini.
Pada kuartal II-2018, Telkom membukukan laba bersih sebesar Rp 2,96 triliun, sangat jauh dari rata-rata konsensus yang dihimpun oleh Reuters sebesar Rp 5,96 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, laba bersih TLKM anjlok hingga 45,4%.
Jika dirinci lebih dalam, sepanjang semester I 2018 perseroan mencatatkan penurunan 18,89% pendapatan yang berasal dari segmen selular menjadi Rp 15,57 triliun. Sedangkan secara keseluruhan, jumlah pendapatan perseroan tercatat turun 18,22% YoY menjadi Rp 18,69 triliun.
Pendapatan telepon selular berasal dari pendapatan jasa pascabayar, yang terdiri dari pendapatan pemakaian dan biaya abonemen bulanan.
Pendapatan tersebut juga terdiri dari pendapatan pulsa dan pemakaian atas jasa nilai tambah diakui, berdasarkan penggunaan pelanggan. Ditambah dengan pendapatan biaya abonemen bulanan diakui, sebagai pendapatan pada saat pelanggan berlangganan.
Pendapatan dari seluler perseroan dibukukan melalui salah satu anak usahanya yang terbesar dengan kepemilikan 65% yaitu PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) mengalami penurunan.
(hps/hps) Next Article Pelanggan Susut, Telkomsel : Karena Aturan Registrasi Kartu
Most Popular