Anjlok 25% & Dilepas Asing Rp 6 T, Saham TLKM Tunggu Rebound
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
20 August 2018 16:11
Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang tahun 2018 (hingga penutupan perdagangan hari Kamis, 16/8/2018), harga saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) telah anjlok hingga 25%. Koreksi yang sudah begitu besar lantas menimbulkan suatu pertanyaan: bisakah saham TLKM bangkit dalam waktu dekat?
Menurut Tim Riset CNBC Indonesia, saham TLKM memiliki peluang yang begitu besar untuk bisa bangkit. Pasalnya, TLKM merupakan satu-satunya emiten telekomunikasi di tanah air yang bisa mencetak laba pada tahun ini.
Sepanjang semester-I 2018, TLKM membukan laba bersih sebesar Rp 8,7 triliun. Sementara itu, PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) membukukan rugi bersih masing-masing sebesar Rp 81,7 miliar, Rp 693,7 miliar, dan Rp 685 miliar.
Bagi investor, tentu saham TLKM menjadi lebih menarik dibandingkan para kompetitornya. Apalagi, penurunan harga saham perusahaan tahun ini banyak disumbang oleh pelemahan rupiah. Sepanjang tahun ini (hingga penutupan perdagangan hari Kamis), rupiah telah melemah 7,67% melawan dolar AS di pasar spot.
Pelemahan rupiah lantas mendorong investor asing melakukan aksi jual atas saham TLKM. Mengutip RTI, investor asing telah melakukan jual bersih atas saham TLKM senilai Rp 6,06 triliun sepanjang 2018, dimana ini merupakan yang terbesar kedua setelah saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang dilepas senilai Rp 10,73 triliun.
Pada perdagangan hari ini, rupiah menguat 0,14% melawan dolar AS di pasar spot ke level Rp 14.585. Jika kedepannya rupiah terus menguat, baik itu karena dorongan beli yang kuat ataupun karena intervensi dari Bank Indonesia (BI), harga saham TLKM tentu berpotensi naik kembali lantaran investor asing akan tertarik untuk mengoleksinya.
Sebagai informasi, level tertinggi harga saham TLKM berada di level Rp 4.800/saham yang dicapai pada 2017 silam. Kini, 1 unit saham TLKM dihargai sebesar Rp 3.410/saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Pelemahan Rupiah Jadi Pemicu Asing Lepas Saham Telkom
Menurut Tim Riset CNBC Indonesia, saham TLKM memiliki peluang yang begitu besar untuk bisa bangkit. Pasalnya, TLKM merupakan satu-satunya emiten telekomunikasi di tanah air yang bisa mencetak laba pada tahun ini.
Sepanjang semester-I 2018, TLKM membukan laba bersih sebesar Rp 8,7 triliun. Sementara itu, PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) membukukan rugi bersih masing-masing sebesar Rp 81,7 miliar, Rp 693,7 miliar, dan Rp 685 miliar.
Pelemahan rupiah lantas mendorong investor asing melakukan aksi jual atas saham TLKM. Mengutip RTI, investor asing telah melakukan jual bersih atas saham TLKM senilai Rp 6,06 triliun sepanjang 2018, dimana ini merupakan yang terbesar kedua setelah saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang dilepas senilai Rp 10,73 triliun.
Pada perdagangan hari ini, rupiah menguat 0,14% melawan dolar AS di pasar spot ke level Rp 14.585. Jika kedepannya rupiah terus menguat, baik itu karena dorongan beli yang kuat ataupun karena intervensi dari Bank Indonesia (BI), harga saham TLKM tentu berpotensi naik kembali lantaran investor asing akan tertarik untuk mengoleksinya.
Sebagai informasi, level tertinggi harga saham TLKM berada di level Rp 4.800/saham yang dicapai pada 2017 silam. Kini, 1 unit saham TLKM dihargai sebesar Rp 3.410/saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Pelemahan Rupiah Jadi Pemicu Asing Lepas Saham Telkom
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular