
Tanpa Intervensi BI, Rupiah Mungkin Sudah ke Rp 14.700/US$
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
23 August 2018 15:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada Kamis (23/8/2018) pukul 15:00 WIB, US$ 1 ditransaksikan Rp 14.625 di pasar spot. Jika tanpa campur tangan BI, nilai tukar rupiah akan merosot hingga Rp 14.700/US$,
"Nilai rupiah di kisaran level sekarang bisa sampai dengan Rp 14.700/US$ karena lebih banyak faktor short term," kata Ekonom Maybank Indonesia Tbk Myrdal Gunarto, Kamis (23/8/2018).
Pelemahan rupiah terutama terjadi oleh aksi jual investor asing di pasar keuangan domestik. Menurut Myrdal, berkurangnya porsi asing di pasar keuangan domestik dapat membuat volatilitas nilai tukar domestik berkurang.
"Selain itu, posisi defisit di pos primary income pada current account juga dapat berkurang ke depannya," terang Myrdal.
Sebelumnya, bank sentral mengaku terus menjaga stabilitas rupiah dengan melakukan intervensi langsung ke pasar valas ketika rupiah melambung hingga Rp 14.630/US$.
"Kita masuk (intervensi) dan sedang dilakukan," kata Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Nanang Hendarsah kepada CNBC Indonesia, Kamis (23/8/2018).
Menurut Nanang selain faktor global di AS, pelemahan rupiah disebabkan oleh banyaknya pembelian dolar AS oleh bank dan importir.
"Pembelian oleh bank dan importir (cukup besar). Bank ada short covering, karena mengcover pembelian dari nasabah," terang Nanang.
(dru/dru) Next Article Dolar AS Berpotensi Tembus Level Rp 14.750?
"Nilai rupiah di kisaran level sekarang bisa sampai dengan Rp 14.700/US$ karena lebih banyak faktor short term," kata Ekonom Maybank Indonesia Tbk Myrdal Gunarto, Kamis (23/8/2018).
Pelemahan rupiah terutama terjadi oleh aksi jual investor asing di pasar keuangan domestik. Menurut Myrdal, berkurangnya porsi asing di pasar keuangan domestik dapat membuat volatilitas nilai tukar domestik berkurang.
"Kita masuk (intervensi) dan sedang dilakukan," kata Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia Nanang Hendarsah kepada CNBC Indonesia, Kamis (23/8/2018).
Menurut Nanang selain faktor global di AS, pelemahan rupiah disebabkan oleh banyaknya pembelian dolar AS oleh bank dan importir.
"Pembelian oleh bank dan importir (cukup besar). Bank ada short covering, karena mengcover pembelian dari nasabah," terang Nanang.
(dru/dru) Next Article Dolar AS Berpotensi Tembus Level Rp 14.750?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular