
Perang Dagang AS-China Makin Panas, Bursa Asia Balik Arah
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
23 August 2018 11:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham kawasan Asia kini berada dalam tekanan, setelah sebelumnya kompak dibuka di zona hijau. Hingga berita ini diturunkan, indeks Shanghai melemah 0,34%, indeks Hang Seng melemah 0,72%, dan indeks Kospi melemah 0,2%. Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dbuka menguat 0,3% pada pagi hari tadi kini hanya naik tipis sebesar 0,03% ke level 5.946,1.
Tekanan bagi bursa saham Benua Kuning datang dari perang dagang AS-China yang semakin memanas. Sekitar 30 menit yang lalu, AS telah resmi menaikkan bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$ 16 miliar menjadi 25%. Beberapa produk yang terpengaruh kebijakan ini diantaranya adalah semikonduktor, plastik, dan sepeda motor.
Sebelumnya, China telah mengatakan akan mengenakan bea masuk baru bagi senilai US$ 16 miliar produk impror asal AS jika mereka tetap bersikeras mengeksekusi rencananya. Produk-produk yang disasar China diantaranya bahan bakar, produk-produk baja, mobil, dan peralatan medis.
Sebagai informasi, kemarin (22/8/2018) AS dan China resmi menggelar perundingan dagang di Washington. Perundingan tersebut rencananya akan berakhir hari ini. Melihat perkembangan terkini bahwa AS tetap mengenakan bea masuk baru bagi produk impor asal China, perkembangan dari negosiasi tersebut bisa dibilang kurang baik. Sebelumnya, 4 negosiasi yang sudah digelar tak mampu mengakhiri perang dagang antar kedua negara.
Investor pun dipaksa bermain aman dengan melepas kepemilikannya atas instrumen berisiko seperti saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Nantikan Trade Deal AS-China, IHSG Menguat Tipis di Sesi I
Tekanan bagi bursa saham Benua Kuning datang dari perang dagang AS-China yang semakin memanas. Sekitar 30 menit yang lalu, AS telah resmi menaikkan bea masuk bagi produk impor asal China senilai US$ 16 miliar menjadi 25%. Beberapa produk yang terpengaruh kebijakan ini diantaranya adalah semikonduktor, plastik, dan sepeda motor.
Sebelumnya, China telah mengatakan akan mengenakan bea masuk baru bagi senilai US$ 16 miliar produk impror asal AS jika mereka tetap bersikeras mengeksekusi rencananya. Produk-produk yang disasar China diantaranya bahan bakar, produk-produk baja, mobil, dan peralatan medis.
Investor pun dipaksa bermain aman dengan melepas kepemilikannya atas instrumen berisiko seperti saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/hps) Next Article Nantikan Trade Deal AS-China, IHSG Menguat Tipis di Sesi I
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular