
Fokus Investor
Trump Kritik The Fed, Simak Rekomendasi Saham dari Broker Ini
gita rossiana, CNBC Indonesia
23 August 2018 09:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,88% ke level 5.944,3 menjelang libur lebaran dengan saham sektor industri dasar (+2.54%) dan Konsumer (+2.40%) menguat lebih dari 2%.
Di saat yang sama banyak pula terjadi aksi korporasi dan harga saham emiten yang berfluktuasi akibat kondisi global ataupun dal negeri.
Lalu, bagaimanakah para broker memandang kondisi perdagangan hari ini dan saham apa saja yang patut dikoleksi. Simak tulisan berikut ini!
1. Reliance Sekuritas
Mayoritas indeks saham di Asia menguat terkonsolidasi. Indeks HangSeng (+0.56%), CSI (+1.82%) dan KOSPI (+0.99%) memimpin penguatan sedangkan Indeks Nikkei (+0.09%) dan TOPIX (-0.40%) cenderung melemah di Jepang.
Shanghai Composite Indeks rebound menguat tertinggi lebih dari seminggu ketika PBOC berupaya menstabilkan pasar dengan membeli saham dan memperkuat tingkat referensi Yuan untuk hari ke Empat.
IHSG (+0.88%) ditutup menguat 52,11 poin menjelang libur lebaran haji ke level 5.944,30 dengan saham sektor industri dasar (+2.54%) dan Konsumer (+2.40%) menguat lebih dari 2%.
Optimisasi investor terhadap kinerja keuangan perseroan di semester pertama tahun ini dan pertumbuhan tingkat kepercayaan konsumer pada musim Asian Games di Indonesia menjadi faktor mendasar meskipun investor asing masih tercatat net sell Rp 84,29 miliar.
Bursa Eropa dibuka optimis, Indeks Eurostoxx (+0.74%), DAX (+0.64%), CAC (+0.72%) menguat seiring rentetan signal naiknya biaya pinjaman lebih tinggi di AS. Investor akan menunggu data stok persediaan minyak di AS, Data indeks manufakturing PMI disejumlah negara di Eropa hingga Data pertumbuhan pinjaman dalam negeri.
Secara teknikal IHSG terlihat kuat setelah berhasil tutup break out MA50 menuju level psikologis 6.000. Indikator Stochastic mengkonfirmasi perguatan dengan momentum cukup optimis pada indikator RSI. Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak menguat mencoba mematahkan level psikologis dengan rentan pergerakan 5.930-6.000.
Adapun saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya AKRA, BBNI, HRUM, WSKT, ADRO, ELSA, ERAA, LPCK, MEDC, BBTN, ADHI.
IHSG ditutup naik sebesar ( 0.88%) ke level 5,944 pada perdagangan Selasa, 21 Agustus 2018. Sektor industri yang mengalami kenaikan terbesar pada sektor industri dasar ( 2.54%) dan barang konsumsi ( 2.40%) sedangkan yang mengalami penurunan terbesar pada sektor mining (-0.77%) dan infrastruktur (- 0.14%). Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 84, 29 miliar di semua perdagangan saham.
Notulensi The Fed kemarin juga mengindikasikan bahwa Bank Sentral Amerika siap untuk menaikkan tingkat suku bunga lagi selama ekonomi tetap sehat. Kondisi pasar tenaga kerja yang kuat, dan inflasi yang dekat dengan tingkat simetris 2% merupakan tujuan komite untuk jangka menengah.
Hal ini akan memberikan efek kepada pergerakan indeks menjadi lebih terbatas, mengingat besar potensi kenaikkan Fed Rate pada bulan depan.
Namun di satu sisi The Fed yang hawkish, terdengar lucu apabila Trumph baru saja kembali mengeluarkan kritik terkait dengan kenaikkan tingkat suku bunga Amerika.
"Saya tidak senang", merupakan ucapan yang dilontarkan pada wawancara kemarin, padahal disisi lain, Powell merupakan orang yang dipilih oleh Trumph untuk menggantikan Yellen. Secara teknikal hari ini, IHSG diprediksi menguat dengan support dan resistance di level 5.910-5.965.
Samuel Sekuritas meyakini IHSG (5.944) akan segera mengalami Correction setelah naik dari 5.700an di minggu lalu. Meski demikian, analis memprediksi IHSG akan menyentuh 6.000 di minggu ini sebelum pada akhir Agustus 2018 menyentuh dan menguji 6.110.
IHSG akan memastikan di awal uptrend menuju 6.400 setelah breakout 6.110. Masih perlu diperhatikan ancaman downtrend apabila IHSG turun di bawah 5.700 sebelum Agustus 2018 berakhir.
Untuk hari ini, analis menyukai saham BDMN, BWPT, WIKA dan ASII (Buy on Weakness).
Adapun rekomendasi saham;
Beli: BDMN, ICBP, BWPT dan WIKA
Jual: ASII dan SMGR
Dari dalam negeri, Valbury Sekuritas menilai, pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2015 yakni Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit. Dalam bleid menyebutkan dana yang dihimpun Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit (KS) bisa digunakan untuk menutup selisih antara indeks harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar dan indeks harga Biodiesel.
Sementara itu potensi terjadi gejolak nilai tukar rupiah memungkinkan masih bisa kembali terjadi, karena sejumlah faktor mulai dari rencana kenaikan suku bunga acuan The Fed dan perang dagang AS-Cina hingga depresiasi mata uang negara berkembang yang dapat membayangi pelemahan rupiah.
Pelemahan mata uang negara berkembang membuat amunisi penguatan dolar AS semakin bertambah dan memicu persepsi sehingga turut menekan mata uang lain termasuk rupiah.
Namun, berkenaan dengan menyiasati agar rupiah bisa stabil, pemerintah dan BI telah menerapkan untuk mengatasi masalah tersebut; dengan membatasi impor, meningkatkan ekspor, dan membuka keran baru yang bisa mengalirkan devisa lebih deras. Selain itu, melakukan kebijakan dengan menaikan suku bunga acuan BI, yang diharapkan bisa menjadi daya tarik bagi investor.
Dari eksternal, pembicaraan perdagangan AS dengan Cina, Trump pesimitis bahwa pertemuan ini tidak akan banyak membawa kemajuan. Trump beralasan tidak memiliki kerangka waktu untuk mengakhiri perselisihan perdagangan dengan Cina, yang mengancam untuk mengenakan tarif pada hampir semua barang yang diperdagangkan antara keduanya.
Bahkan Trump menuduh Cina memanipulasi mata uang yuan karena harus membayar tarif yang dikenakan oleh AS sedangkan pihak lainnya, bank sentral AS harus lebih akomodatif.
Dari AS, Trump khawatir pernyataannya bisa memberi penyelidik khusus Robert Mueller menjadi bahan yang dapat digunakan untuk menuduhnya memberi kesaksian palsu. Mueller sedang meninjau kemungkinan Trump melakukan tindakan menghambat penegakan hukum dengan mengupayakan menggagalkan penyelidikan.
Kenaikan IHSG sejalan dengan membaiknya pasar saham global, diperkirakan pergerakan IHSG dominan masih di topang faktor eksternal, sedang dari dalam terbilang terbatas katalis positif ke pasar. Adapun IHSG akan berada di rentang 5.826-6.020.
Adapun untuk rekomendasi saham, yakni;
- GGRM: Beli
• Close 74525, TP 75025
• Boleh buy di level 73750-74525
• Resistance di 75025 & support di 73750
• Waspadai jika tembus di 73750
• Batasi resiko di 73500
- INDF: Beli
• Close 6475, TP 6575
• Boleh buy di level 6275-6475
• Resistance di 6575 & support di 6275
• Waspadai jika tembus di 6275
• Batasi resiko di 6200
- ICBP: Beli
• Close 8800, TP 9075
• Boleh buy di level 8675-8800
• Resistance di 9075 & support di 8675
• Waspadai jika tembus di 8675
• Batasi resiko di 8600
- BBRI: Beli
• Close 3150, TP 3240
• Boleh buy di level 3120-3150
• Resistance di 3240 & support di 3120
• Waspadai jika tembus di 3120
• Batasi resiko di 3120
- ERAA: Beli
• Close 2890, TP 3010
• Boleh buy di level 2670-2890
• Resistance di 3010 & support di 2670
• Waspadai jika tembus di 2670
• Batasi resiko di 2640
- SCMA: Beli
• Close 1975, TP 2000
• Boleh buy di level 1920-1975
• Resistance di 2000 & support di 1920
• Waspadai jika tembus di 1920
• Batasi resiko di 1900
Indeks global sebagian besar bergerak pada tren bervariasi hari Selasa lalu. Nasdaq menguat 0,38% ke level 7.889; DJIA turun -0,34% ke level 25.773 dan S&P500 turun -0,04% ke level 2.861. Penjualan Rumah Jadi di AS untuk Juli 2018 dilaporkan turun -0,7% MoM (Juni 2018 naik 0,6% MoM) lebih rendah dari konsensus 0,6% MoM. Hal ini menunjukkan kondisi yang menantang bagi para agen penjual perumahan.
Sementara itu di bursa Eropa, CAC Paris menguat 0,22% ke level 5.420; FTSE London naik 0,11% ke level 7.573; dan DAX Frankfurt naik 0,01% ke level 12.385 meskipun masih ada sentimen negatif dari sektor otomotif karena pernyataan Presiden Trump yang akan memberikan tarif 25% untuk mobil Eropa yang masuk ke pasar AS.
Pada sisi lain di bursa domestik, IHSG kemarin ditutup naik 52 poin (0,88%) ke level 5.944 dengan nilai beli bersih asing (foreign net sell) yang mencapai Rp84 miliar dan menutup nilai tukar IDR ke level KDR14.575/USD. Pada penutupan IHSG kemarin, kenaikan terbesar terjadi pada industri dasar (2,54%) dan pelemahan terbesar terjadi pada sektor pertambangan (-0,77%).
IHSG hari ini berpotensi melemah akibat aksi ambil untung para investor setelah indeks naik dalam beberapa hari. Pergerakan indeks diprediksi akan bergerak dalam rentang 5.911-5.965
Adapun rekomendasi saham pada sesi perdagangan hari ini diantaranya adalah CPIN, RALS, KLBF dan PTBA.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Di saat yang sama banyak pula terjadi aksi korporasi dan harga saham emiten yang berfluktuasi akibat kondisi global ataupun dal negeri.
Mayoritas indeks saham di Asia menguat terkonsolidasi. Indeks HangSeng (+0.56%), CSI (+1.82%) dan KOSPI (+0.99%) memimpin penguatan sedangkan Indeks Nikkei (+0.09%) dan TOPIX (-0.40%) cenderung melemah di Jepang.
Shanghai Composite Indeks rebound menguat tertinggi lebih dari seminggu ketika PBOC berupaya menstabilkan pasar dengan membeli saham dan memperkuat tingkat referensi Yuan untuk hari ke Empat.
IHSG (+0.88%) ditutup menguat 52,11 poin menjelang libur lebaran haji ke level 5.944,30 dengan saham sektor industri dasar (+2.54%) dan Konsumer (+2.40%) menguat lebih dari 2%.
Optimisasi investor terhadap kinerja keuangan perseroan di semester pertama tahun ini dan pertumbuhan tingkat kepercayaan konsumer pada musim Asian Games di Indonesia menjadi faktor mendasar meskipun investor asing masih tercatat net sell Rp 84,29 miliar.
Bursa Eropa dibuka optimis, Indeks Eurostoxx (+0.74%), DAX (+0.64%), CAC (+0.72%) menguat seiring rentetan signal naiknya biaya pinjaman lebih tinggi di AS. Investor akan menunggu data stok persediaan minyak di AS, Data indeks manufakturing PMI disejumlah negara di Eropa hingga Data pertumbuhan pinjaman dalam negeri.
Secara teknikal IHSG terlihat kuat setelah berhasil tutup break out MA50 menuju level psikologis 6.000. Indikator Stochastic mengkonfirmasi perguatan dengan momentum cukup optimis pada indikator RSI. Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak menguat mencoba mematahkan level psikologis dengan rentan pergerakan 5.930-6.000.
Adapun saham-saham yang masih dapat diperhatikan diantaranya AKRA, BBNI, HRUM, WSKT, ADRO, ELSA, ERAA, LPCK, MEDC, BBTN, ADHI.
IHSG ditutup naik sebesar ( 0.88%) ke level 5,944 pada perdagangan Selasa, 21 Agustus 2018. Sektor industri yang mengalami kenaikan terbesar pada sektor industri dasar ( 2.54%) dan barang konsumsi ( 2.40%) sedangkan yang mengalami penurunan terbesar pada sektor mining (-0.77%) dan infrastruktur (- 0.14%). Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 84, 29 miliar di semua perdagangan saham.
Notulensi The Fed kemarin juga mengindikasikan bahwa Bank Sentral Amerika siap untuk menaikkan tingkat suku bunga lagi selama ekonomi tetap sehat. Kondisi pasar tenaga kerja yang kuat, dan inflasi yang dekat dengan tingkat simetris 2% merupakan tujuan komite untuk jangka menengah.
Hal ini akan memberikan efek kepada pergerakan indeks menjadi lebih terbatas, mengingat besar potensi kenaikkan Fed Rate pada bulan depan.
Namun di satu sisi The Fed yang hawkish, terdengar lucu apabila Trumph baru saja kembali mengeluarkan kritik terkait dengan kenaikkan tingkat suku bunga Amerika.
"Saya tidak senang", merupakan ucapan yang dilontarkan pada wawancara kemarin, padahal disisi lain, Powell merupakan orang yang dipilih oleh Trumph untuk menggantikan Yellen. Secara teknikal hari ini, IHSG diprediksi menguat dengan support dan resistance di level 5.910-5.965.
Samuel Sekuritas meyakini IHSG (5.944) akan segera mengalami Correction setelah naik dari 5.700an di minggu lalu. Meski demikian, analis memprediksi IHSG akan menyentuh 6.000 di minggu ini sebelum pada akhir Agustus 2018 menyentuh dan menguji 6.110.
IHSG akan memastikan di awal uptrend menuju 6.400 setelah breakout 6.110. Masih perlu diperhatikan ancaman downtrend apabila IHSG turun di bawah 5.700 sebelum Agustus 2018 berakhir.
Untuk hari ini, analis menyukai saham BDMN, BWPT, WIKA dan ASII (Buy on Weakness).
Adapun rekomendasi saham;
Beli: BDMN, ICBP, BWPT dan WIKA
Jual: ASII dan SMGR
Dari dalam negeri, Valbury Sekuritas menilai, pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2015 yakni Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit. Dalam bleid menyebutkan dana yang dihimpun Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit (KS) bisa digunakan untuk menutup selisih antara indeks harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar dan indeks harga Biodiesel.
Sementara itu potensi terjadi gejolak nilai tukar rupiah memungkinkan masih bisa kembali terjadi, karena sejumlah faktor mulai dari rencana kenaikan suku bunga acuan The Fed dan perang dagang AS-Cina hingga depresiasi mata uang negara berkembang yang dapat membayangi pelemahan rupiah.
Pelemahan mata uang negara berkembang membuat amunisi penguatan dolar AS semakin bertambah dan memicu persepsi sehingga turut menekan mata uang lain termasuk rupiah.
Namun, berkenaan dengan menyiasati agar rupiah bisa stabil, pemerintah dan BI telah menerapkan untuk mengatasi masalah tersebut; dengan membatasi impor, meningkatkan ekspor, dan membuka keran baru yang bisa mengalirkan devisa lebih deras. Selain itu, melakukan kebijakan dengan menaikan suku bunga acuan BI, yang diharapkan bisa menjadi daya tarik bagi investor.
Dari eksternal, pembicaraan perdagangan AS dengan Cina, Trump pesimitis bahwa pertemuan ini tidak akan banyak membawa kemajuan. Trump beralasan tidak memiliki kerangka waktu untuk mengakhiri perselisihan perdagangan dengan Cina, yang mengancam untuk mengenakan tarif pada hampir semua barang yang diperdagangkan antara keduanya.
Bahkan Trump menuduh Cina memanipulasi mata uang yuan karena harus membayar tarif yang dikenakan oleh AS sedangkan pihak lainnya, bank sentral AS harus lebih akomodatif.
Dari AS, Trump khawatir pernyataannya bisa memberi penyelidik khusus Robert Mueller menjadi bahan yang dapat digunakan untuk menuduhnya memberi kesaksian palsu. Mueller sedang meninjau kemungkinan Trump melakukan tindakan menghambat penegakan hukum dengan mengupayakan menggagalkan penyelidikan.
Kenaikan IHSG sejalan dengan membaiknya pasar saham global, diperkirakan pergerakan IHSG dominan masih di topang faktor eksternal, sedang dari dalam terbilang terbatas katalis positif ke pasar. Adapun IHSG akan berada di rentang 5.826-6.020.
Adapun untuk rekomendasi saham, yakni;
- GGRM: Beli
• Close 74525, TP 75025
• Boleh buy di level 73750-74525
• Resistance di 75025 & support di 73750
• Waspadai jika tembus di 73750
• Batasi resiko di 73500
- INDF: Beli
• Close 6475, TP 6575
• Boleh buy di level 6275-6475
• Resistance di 6575 & support di 6275
• Waspadai jika tembus di 6275
• Batasi resiko di 6200
- ICBP: Beli
• Close 8800, TP 9075
• Boleh buy di level 8675-8800
• Resistance di 9075 & support di 8675
• Waspadai jika tembus di 8675
• Batasi resiko di 8600
- BBRI: Beli
• Close 3150, TP 3240
• Boleh buy di level 3120-3150
• Resistance di 3240 & support di 3120
• Waspadai jika tembus di 3120
• Batasi resiko di 3120
- ERAA: Beli
• Close 2890, TP 3010
• Boleh buy di level 2670-2890
• Resistance di 3010 & support di 2670
• Waspadai jika tembus di 2670
• Batasi resiko di 2640
- SCMA: Beli
• Close 1975, TP 2000
• Boleh buy di level 1920-1975
• Resistance di 2000 & support di 1920
• Waspadai jika tembus di 1920
• Batasi resiko di 1900
Indeks global sebagian besar bergerak pada tren bervariasi hari Selasa lalu. Nasdaq menguat 0,38% ke level 7.889; DJIA turun -0,34% ke level 25.773 dan S&P500 turun -0,04% ke level 2.861. Penjualan Rumah Jadi di AS untuk Juli 2018 dilaporkan turun -0,7% MoM (Juni 2018 naik 0,6% MoM) lebih rendah dari konsensus 0,6% MoM. Hal ini menunjukkan kondisi yang menantang bagi para agen penjual perumahan.
Sementara itu di bursa Eropa, CAC Paris menguat 0,22% ke level 5.420; FTSE London naik 0,11% ke level 7.573; dan DAX Frankfurt naik 0,01% ke level 12.385 meskipun masih ada sentimen negatif dari sektor otomotif karena pernyataan Presiden Trump yang akan memberikan tarif 25% untuk mobil Eropa yang masuk ke pasar AS.
Pada sisi lain di bursa domestik, IHSG kemarin ditutup naik 52 poin (0,88%) ke level 5.944 dengan nilai beli bersih asing (foreign net sell) yang mencapai Rp84 miliar dan menutup nilai tukar IDR ke level KDR14.575/USD. Pada penutupan IHSG kemarin, kenaikan terbesar terjadi pada industri dasar (2,54%) dan pelemahan terbesar terjadi pada sektor pertambangan (-0,77%).
IHSG hari ini berpotensi melemah akibat aksi ambil untung para investor setelah indeks naik dalam beberapa hari. Pergerakan indeks diprediksi akan bergerak dalam rentang 5.911-5.965
Adapun rekomendasi saham pada sesi perdagangan hari ini diantaranya adalah CPIN, RALS, KLBF dan PTBA.
(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular