Internasional

Soal Pastor yang Ditahan Turki, Trump Masih Ogah Mengalah

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
21 August 2018 12:55
Trump telah melipatgandakan bea masuk baja dan aluminium Turki sebagai balasan atas penolakan Erdogan untuk membebaskan Brunson.
Foto: REUTERS/Leah Millis
Washington, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Senin (20/8/2018) mengabaikan permintaan apapun dari Turki demi membebaskan seorang pastor Amerika yang ditahan. Ia juga mengatakan tidak khawatir kebijakan kerasnya akan memukul perekonomian Eropa dan negara-negara berkembang.

Dalam wawancara dengan Reuters, Trump mengeluhkan kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS, Federal Reserve/ The Fed. Ia juga mengatakan "kemungkinan besar" akan mengadakan pertemuan kedua dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Trump juga mengindikasikan dia akan mempertimbangkan untuk mencabut sanksi AS atas Rusia jika Moskow bersedia melakukan beberapa hal sebagai imbalannya.

"Saya rasa sangat menyedihkan melihat apa yang Turki alami. Saya kira mereka membuat kesalahan yang sangat besar. Tidak akan ada kelonggaran," kata Trump.


Turki juga telah meminta AS menyerahkan Fethullah Gulen, seorang ulama Turki di AS yang dicurigai terlibat dalam rencana kudeta terhadap Erdogan, tetapi AS telah menolak keras permintaan Turki.

Trump telah melipatgandakan bea masuk baja dan aluminium Turki sebagai balasan atas penolakan Erdogan untuk membebaskan Brunson. Hal itu menyebabkan meningkatnya kekhawatiran atas dampaknya terhadap ekonomi di Eropa dan negara-negara berkembang.

"Saya tidak peduli sama sekali. Saya tidak khawatir. Ini adalah hal yang tepat untuk dilakukan, " katanya, ketika ditanya tentang potensi kerusakan pada ekonomi lain.

Trump dan Erdogan bertemu di Brussels untuk menghadiri pertemuan puncak NATO pada pertengahan Juli di mana mereka akan membahas kasus Brunson dan mencari jalan keluar untuk membebaskan pendeta itu, kata seorang pejabat di Gedung Putih.

Turki telah meminta bantuan AS untuk membujuk Israel agar membebaskan seorang wanita Turki yang ditahan di Israel, kata pejabat senior. Sebagai gantinya Turki menawarkan pembebasan Brunson dan orang Amerika lainnya yang ditahan di Turki.

Trump mengatakan dia tetap berpegang pada tawarannya.

Sengketa ini meningkatkan potensi perpecahan antara AS dan Turki, dua negara sekutu NATO itu.

Trump menambahkan: "Saya menyukai Turki, saya sangat menyukai orang-orang Turki. Sampai saat ini saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan presidennya. Saya berhubungan baik dengan dia, hubungan kami sangat erat, namun ini tidak bisa berlangsung satu arah. "
(prm) Next Article Krisis Membayangi, Lira Turki Sudah Anjlok 45% Tahun Ini

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular