
IHSG Reli, Investor Harus Cermati Perkembangan Berikut Ini
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
21 August 2018 10:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan yang berlanjut dari awal pekan ini. Penguatan IHSG tersebut dibayangi oleh berbagai sentimen yang patut menjadi perhatian pasar.
Sentimen yang berasal dari luar negeri, pengaruh pergerakan indeks IHSG hari ini tampaknya masih terfokus pada kondisi krisis di Turki dan tarif perang dagang antara AS dan China.
Analis Kiwoom Sekuritas Johan Trihantoro menjelaskan rencana perundingan kembali antara Amerika Serikat (AS) dan China terkait pembahasan perang dagang dinilai dapat mendorong indeks global bisa berada di zona hijau.
"Selain itu, pasar juga menanti rilis notulen pertemuan The Fed pada hari Rabu esok, tampaknya hasil notulen tersebut memberikan isyarat bahwa The Fed akan menaikan tingkat suku bunga sebanyak dua kali lagi pada tahun ini, yaitu bulan September dan Desember dengan probabilitas sebesar 100% pada bulan tersebut," ungkap analis Kiwoom.
Sementara itu, Valbury Sekuritas Indonesia menyebutkan perhatian pasar tertuju pada sikap Mantan Direktur CIA John Brennan mengancam akan menggugat Presiden AS, Donald Trump. Hal itu dilakukan jika Trump benar mencabut fasilitas izin akses keamanan milik Brennan.
Dari dalam negeri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan merilis peraturan untuk memberikan katalis positif bagi sektor pembiayaan dan meningkatkan daya beli masyarakat, melalui rencana uang muka minimal 0%.
Selain itu, Sekuritas menambahkan rilis data Gaikindo menunjukan perbaikan yang signifikan di segmen otomotif, dimana penjualan retail di bulan Juli tercatat mencapai 98.149 unit atau tumbuh 15,8% secara year on year (YoY).
"Pertumbuhan yang positif ini didorong oleh peluncuran sejumlah model baru pada produk-produk otomotif," ujar analisa dari Panin.
Sementara itu Dessy Lapagu dari BNI Sekuritas mengatakan para investor perlu memberikan perhatian pada data indikator ekonomi Indonesia berikutnya yaitu penjualan motor Indonesia untuk Juli 2018 dari sebelumnya Juni 2018 (-1,2%).
Maxi Liesyaputra yang juga analis dari BNI Sekuritas menambahkan, sentimen domestik yang berasal dari industri perbankan diantaranya pertumbuhan penyaluran kredit perbankan pada Juni 2018 mencapai 10,5% YoY sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 7% YoY pada periode yang sama.
Begitu juga dengan LDR yang mencatat peningkatan 92,76% pada Juni 2018 dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar 89,31%.
"Kredit perbankan secara bertahap mengalami pertumbuhan, meskipun masih di bawah target sebesar 12% pada tahun 2018. Kenaikan penyaluran kredit tersebut disertai oleh penurunan non performing loan (NPL) pada beberapa bank besar," ungkap Maxi.
Sentimen dalam negeri lainnya ditutup dengan rencana pemerintah yang menerapkan kebijakan untuk memperluas penggunaan bahan bakar dengan campuran 20% biodiesel (B20) untuk Public Service Obligation (PSO) dan non PSO, baik alat transportasi angkutan, alat berat laut, pertambangan, kereta api, bahkan alat angkutan militer.
"Implementasi Mandatori Biodiesel B-20 merupakan salah satu upaya untuk menghemat devisa negara" ujar analis dari Valbury.
Selain itu, Bank Indonesia (BI) mengatakan melemahnya asumsi kurs rupiah di RAPBN 2019 menjadi Rp 14.400 per USD dari Rp 13.700-Rp 14.000 per USD, merupakan dampak dari masih tingginya tekanan ekonomi global pada 2019.
(hps/hps) Next Article Bertahan di Bullish Channel, IHSG Siap Pecah Rekor Lagi?
Sentimen yang berasal dari luar negeri, pengaruh pergerakan indeks IHSG hari ini tampaknya masih terfokus pada kondisi krisis di Turki dan tarif perang dagang antara AS dan China.
Analis Kiwoom Sekuritas Johan Trihantoro menjelaskan rencana perundingan kembali antara Amerika Serikat (AS) dan China terkait pembahasan perang dagang dinilai dapat mendorong indeks global bisa berada di zona hijau.
Sementara itu, Valbury Sekuritas Indonesia menyebutkan perhatian pasar tertuju pada sikap Mantan Direktur CIA John Brennan mengancam akan menggugat Presiden AS, Donald Trump. Hal itu dilakukan jika Trump benar mencabut fasilitas izin akses keamanan milik Brennan.
Selain itu, hal lain yang jadi perhatian adalah sikap AS menolak tawaran Turki terkait syarat pembebasan pendeta asal Amerika Serikat, Andrew Brunson. Padahal, Turki siap membebaskan Brunson dengan syarat denda miliaran dolar atas sebuah bank Turki dicabut. Bahkan, AS mempertimbangkan sanksi baru bagi Turki jika Brunson tidak dibebaskan.
Dari dalam negeri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan merilis peraturan untuk memberikan katalis positif bagi sektor pembiayaan dan meningkatkan daya beli masyarakat, melalui rencana uang muka minimal 0%.
Selain itu, Sekuritas menambahkan rilis data Gaikindo menunjukan perbaikan yang signifikan di segmen otomotif, dimana penjualan retail di bulan Juli tercatat mencapai 98.149 unit atau tumbuh 15,8% secara year on year (YoY).
"Pertumbuhan yang positif ini didorong oleh peluncuran sejumlah model baru pada produk-produk otomotif," ujar analisa dari Panin.
Sementara itu Dessy Lapagu dari BNI Sekuritas mengatakan para investor perlu memberikan perhatian pada data indikator ekonomi Indonesia berikutnya yaitu penjualan motor Indonesia untuk Juli 2018 dari sebelumnya Juni 2018 (-1,2%).
Maxi Liesyaputra yang juga analis dari BNI Sekuritas menambahkan, sentimen domestik yang berasal dari industri perbankan diantaranya pertumbuhan penyaluran kredit perbankan pada Juni 2018 mencapai 10,5% YoY sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 7% YoY pada periode yang sama.
Begitu juga dengan LDR yang mencatat peningkatan 92,76% pada Juni 2018 dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar 89,31%.
"Kredit perbankan secara bertahap mengalami pertumbuhan, meskipun masih di bawah target sebesar 12% pada tahun 2018. Kenaikan penyaluran kredit tersebut disertai oleh penurunan non performing loan (NPL) pada beberapa bank besar," ungkap Maxi.
Sentimen dalam negeri lainnya ditutup dengan rencana pemerintah yang menerapkan kebijakan untuk memperluas penggunaan bahan bakar dengan campuran 20% biodiesel (B20) untuk Public Service Obligation (PSO) dan non PSO, baik alat transportasi angkutan, alat berat laut, pertambangan, kereta api, bahkan alat angkutan militer.
"Implementasi Mandatori Biodiesel B-20 merupakan salah satu upaya untuk menghemat devisa negara" ujar analis dari Valbury.
Selain itu, Bank Indonesia (BI) mengatakan melemahnya asumsi kurs rupiah di RAPBN 2019 menjadi Rp 14.400 per USD dari Rp 13.700-Rp 14.000 per USD, merupakan dampak dari masih tingginya tekanan ekonomi global pada 2019.
(hps/hps) Next Article Bertahan di Bullish Channel, IHSG Siap Pecah Rekor Lagi?
Most Popular