
Northcliff Jadi Pembeli Siaga Rights Issue IBF Finance
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
21 August 2018 08:16

Jakarta, CNBC Indonesia - PT. Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN) menginformasikan adanya pembeli siaga, yaitu PT. Northcliff Indonesia dalam aksi rights issue yang akan dilakukan pada semester II-2018 mendatang.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia pada Selasa, 21 Agustus 2018, IBFN akan memperkuat permodalan dengan melakukan rights issue senilai Rp 105 miliar.
Upaya memperkuat modal ini sejalan dengan tingginya permintaan akan pembiayaan alat berat baik yang dipasarkan oleh grup usaha INTA yang memegang merek Volvo CE, SDLG, Dressta, Bobcat, Sinotruk, Doosan hingga Mahindra maupun pembiayaan alat berat yang dipasarkan di luar grup INTA.
"Kami senang sekali atas kesediaan Northcliff dalam mendukung rencana Rights Issue IBFN. Keseluruhan dana hasil PMHMETD I ini, setelah dikurangi dengan biaya emisi, akan digunakan untuk modal kerja pembiayaan," ujar Direktur IBFN Alexander Reyza.
Selain itu, IBFN juga berencana akan menerbitkan Waran Seri I sebagai pemanis (sweetener) dimana dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaannya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.
Reyza juga mengungkapkan bahwa kini IBFN juga intensif melakukan recovery pembiayaan yang bermasalah.
"Kami tidak segan menggunakan jalur hukum bagi customer yang mempersulit pengembalian pembiayaan karena kami memiliki tanggung jawab kepada para investor, pihak bank dan masyarakat yang menjadi pemegang saham IBFN juga," tuturnya.
Sebagai informasi, IBFN baru saja berhasil melalui masa sulit dengan adanya tuntutan pailit Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) ke Pengadilan Niaga hingga berhasil meraih kesepakatan atas proposal perdamaian (homologasi) dengan mayoritas kreditur pada tanggal 10 April 2018.
Dalam hal ini, INTA Grup telah melaksanakan konversi utang melalui penambahan modal tanpa HMETD di bulan Juli 2018 dengan nilai sekitar Rp350 miliar untuk memperkuat struktur permodalan, memperkuat tim manajemen dan memulai proses pelaksanaan rencana Rights Issue I.
"Kami berharap dengan adanya penambahan modal dari INTA Grup, rencana Rights Issue I, penguatan manajemen serta intensifikasi recovery pembiayaan bermasalah, IBFN akan mampu meningkatkan kinerja setelah mengalami kerugian dalam beberapa tahun terakhir serta meraih kepercayaan dari para pemangku kepentingan,"ujar Reyza.
(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia pada Selasa, 21 Agustus 2018, IBFN akan memperkuat permodalan dengan melakukan rights issue senilai Rp 105 miliar.
Upaya memperkuat modal ini sejalan dengan tingginya permintaan akan pembiayaan alat berat baik yang dipasarkan oleh grup usaha INTA yang memegang merek Volvo CE, SDLG, Dressta, Bobcat, Sinotruk, Doosan hingga Mahindra maupun pembiayaan alat berat yang dipasarkan di luar grup INTA.
Reyza juga mengungkapkan bahwa kini IBFN juga intensif melakukan recovery pembiayaan yang bermasalah.
"Kami tidak segan menggunakan jalur hukum bagi customer yang mempersulit pengembalian pembiayaan karena kami memiliki tanggung jawab kepada para investor, pihak bank dan masyarakat yang menjadi pemegang saham IBFN juga," tuturnya.
Sebagai informasi, IBFN baru saja berhasil melalui masa sulit dengan adanya tuntutan pailit Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) ke Pengadilan Niaga hingga berhasil meraih kesepakatan atas proposal perdamaian (homologasi) dengan mayoritas kreditur pada tanggal 10 April 2018.
Dalam hal ini, INTA Grup telah melaksanakan konversi utang melalui penambahan modal tanpa HMETD di bulan Juli 2018 dengan nilai sekitar Rp350 miliar untuk memperkuat struktur permodalan, memperkuat tim manajemen dan memulai proses pelaksanaan rencana Rights Issue I.
"Kami berharap dengan adanya penambahan modal dari INTA Grup, rencana Rights Issue I, penguatan manajemen serta intensifikasi recovery pembiayaan bermasalah, IBFN akan mampu meningkatkan kinerja setelah mengalami kerugian dalam beberapa tahun terakhir serta meraih kepercayaan dari para pemangku kepentingan,"ujar Reyza.
(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular