Juni 2018, Kerugian IBF Finance Membesar Jadi Rp 72,5 Miliar

Gita Rossiana, CNBC Indonesia
01 August 2018 18:38
Kerugian tersebut dikarenakan pendapatan perusahaan turun drastis dari Rp 51,97 miliar menjadi minus Rp 41,11 miliar.
Foto: Agung Pambudhy/Detik.com
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN) masih mencatatkan kerugian. Bahkan pada Semester I-2018 rugi bersih IBFN membengkak menjadi Rp 72,5 miliar. Padahal semester I-2017 perusahaan rugi Rp 29,17 miliar.

Berdasarkan keterbukaan yang dilansir dari Bursa Efek Indonesia (BEI), kerugian tersebut dikarenakan pendapatan perusahaan turun drastis dari Rp 51,97 miliar menjadi minus Rp 41,11 miliar.

Penurunan terjadi karena pendapatan ijarah minus Rp 63,51 triliun. Hal ini terjadi karena alat berat yang digunakan sebagai agunan dalam pembiayaan skema ijarah diambil alih. Total aset yang diambil alih mencapai 91,71 miliar.

Sementara liabilitas sudah menurun menjadi Rp 1,93 triliun pada Juni 2018 dari Rp 1,98 triliun pada Juni 2017. Liabilitas ini paling banyak berasal dari utang bank yang mencapai Rp 874,35 miliar.

Sedangkan aset juga tercatat menurun menjadi Rp 1,99 triliun pada Juni 2018 dari Rp 2,29 triliun pada Juni 2017.

Asal tahu saja, IBFN merupakan emiten perusahaan multifinance yang membiayai alat berat sektor pertambangan, infrastruktur, transportasi dan sektor lainnya. 

Penurunan harga komoditas telah membuat IBFN harus menghadapi gunungan utang yang nilainya lebih dari Rp 1,01 triliun dari 10 bank.

Perusahaan tidak sanggup membayar utang tersebut dan mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Sementara (PKPUS) pada 13 Oktober 2017.

Namun pada 27 November 2017, status PKPUS tersebut berganti menjadi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang Tetap (PKPUT).


(roy/roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular