Demi Rupiah, BI Bikin Murah Premi Swap Hedging

Gita Rossiana, CNBC Indonesia
20 August 2018 17:07
Bank Indonesia (BI) kembali mengeluarkan relaksasi di pasar keuangan yang bertujuan untuk memperkuat nilai tukar rupiah.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) kembali mengeluarkan relaksasi di pasar keuangan yang bertujuan untuk memperkuat nilai tukar rupiah. Relaksasi kali ini adalah terkait premi swap lindung nilai (hedging).

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah menjelaskan, relaksasi yang dikeluarkan BI mengenai premi swap lindung nilai adalah mengenai penerapan premi swap yang lebih efisien. Pasalnya, selama ini menganggap premi swap hedging di BI mahal.

"Banyak yang mengeluhkan swap rate itu mahal sehingga kalau ada kebijakannya, swap rate bisa lebih terjangkau. Akan ada juga batas atas swap rate dari BI supaya membuat pasar swap menjadi lebih efisien," ujar dia di Jakarta, Senin (20/8/2018).

BI kemudian juga merelaksasi minimum nilai transaksi swap yang bisa di-hedging kepada BI, yakni minimum US$ 2 juta. Sebelumnya, batas minimum transaksi yang bisa di-hedging adalah US$ 10 juta. "Nanti akan kami keluarkan aturannya dalam bentuk PADG," tutur dia.

Hal lain juga yang direlaksasi adalah mengenai penyesuaian terkait dokumen underlying FX swap hedging. "Misalnya yang bisa dijadikan underlying adalah rencana pembelian SBN, dokumen kontrak eksportir dan importir serta bukti rekening valas," ungkap dia.

Sebelumnya, Nanang mengungkapkan, BI juga merelaksasi mengenai aturan call spread option dengan rate yang jauh lebih murah sekitar 1-3%. Sampai saat ini pun sudah 10-11 bank yang mendapatkan izin untuk menyediakan call spread option.

Adanya relaksasi-relaksasi ini, menurut Nanang bisa secara tidak langsung memperkuat rupiah. Pasalnya, eksportir atau nasabah tidak perlu repot membeli spot atau melakukan front loading berburu valas. Sehingga kalaupun ada beberapa gejolak global, membemi forward pun jadi tenang karena rate yang efisien.

"Memang tidak secara langsung (bisa memperkuat rupiah), tapi bisa membuat nasabah korporasi lebih secure dapatkan valas di rate yang ditentukan," ujar dia.



(dru) Next Article BI Cerita Tekanan Dahsyat dari Global yang Mendera RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular