Pemerintah Tambah Utang Bilateral US$ 2,5 Miliar Tahun Ini

Monica Wareza, CNBC Indonesia
20 August 2018 12:51
Pemerintah memilih untuk meningkatkan jumlah pinjaman bilateral mencapai US$ 2,5 miliar
Foto: Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memilih untuk meningkatkan jumlah pinjaman bilateral mencapai US$ 2,5 miliar dari sebelumnya sebesar US$ 1 miliar untuk menutupi defisit anggaran belanja 2018. Keputusan tersebut dengan pertimbangan kondisi pasar keuangan global yang berfluktisi saat ini.

Direktur Surat Utang Negara (SUN) Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting mengatakan nilai pinjaman tunai atau pinjaman program tahun ini justru ditingkatkan oleh pemerintah, ketimbang memilih untuk menerbitkan instrumen utang.

"Kan awalnya US$ 1 miliar, tambahannya sekitar US$ 2,5 miliar menjadi US$ 3,5 miliar. Kita melihat pasar global sekarang lagi penuh ketidakpastian akibatnya tekanan terhadap pasar SBN domestik juga cukup besar," kata Loto di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (20/8/2018).

Dia menjelaskan bahwa tekanan di pasar keuangan global ini mendorong tingkat imbal hasil yang juga cenderung tinggi karena meningkatnya yield surat utang dalam negeri.

Pertimbangan lainnya adalah untuk mengurangi tekanan supply surat berharga negara karena jika dilihat dari realisasi yang relatif kecil muncul kekhawatiran pemerintah kesulitan memenuhi target.



(dru) Next Article Pinjam Rp 1,5 T dari BCA, XL Axiata Ekspansi & Refinancing

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular