
Cuaca Regional dan Domestik Mendukung, Rupiah Ogah Melemah
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 August 2018 12:44

Sejatinya dolar AS masih perkasa. Dollar Index (yang mencerminkan greenback secara relatif terhadap enam mata uang utama) menguat 0,11% pada pukul 12:09 WIB.
Apresiasi mata uang Negeri Paman Sam terhadap mata uang utama didukung oleh antisipasi investor terhadap rilis ikhtisar rapat (minutes of meeting) The Federal Reserve/The Fed edisi Agustus 2018 pada Kamis dini hari waktu Indonesia. Jelang rilis data ini, biasanya pelaku pasar memang memburu dolar AS karena yakin akan ada konfirmasi lebih lanjut mengenai kenaikan suku bunga acuan yang lebih agresif.
Pelaku pasar meyakini bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan dua kali lagi sampai akhir tahun, menjadi empat kali sepanjang 2018. Lebih banyak ketimbang perkiraan awal yaitu tiga kali.
Ditopang isu kenaikan suku bunga, dolar AS pun berjaya. Berinvestasi di Negeri Paman Sam akan kian menguntungkan saat suku bunga dikerek ke atas. Pelaku pasar berbondong-bondong masuk ke instrumen berbasis dolar AS.
Hal ini terlihat dari imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS yang bergerak turun, tanda harga instrumen ini sedang naik karena tingginya permintaan. Pada pukul 12:14 WIB, yield untuk tenor 1 tahun turun 0,3 basis poin (bps). Kemudian tenor 2 tahun turun 0,8 bps, 3 tahun turun 1,1 bps, 5 tahun turun 0,9 bps, 7 tahun turun 1 bps, 10 tahun turun 1,1 bps, dan 30 tahun turun 1,1 bps.
(aji/aji)
Apresiasi mata uang Negeri Paman Sam terhadap mata uang utama didukung oleh antisipasi investor terhadap rilis ikhtisar rapat (minutes of meeting) The Federal Reserve/The Fed edisi Agustus 2018 pada Kamis dini hari waktu Indonesia. Jelang rilis data ini, biasanya pelaku pasar memang memburu dolar AS karena yakin akan ada konfirmasi lebih lanjut mengenai kenaikan suku bunga acuan yang lebih agresif.
Pelaku pasar meyakini bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan dua kali lagi sampai akhir tahun, menjadi empat kali sepanjang 2018. Lebih banyak ketimbang perkiraan awal yaitu tiga kali.
Hal ini terlihat dari imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS yang bergerak turun, tanda harga instrumen ini sedang naik karena tingginya permintaan. Pada pukul 12:14 WIB, yield untuk tenor 1 tahun turun 0,3 basis poin (bps). Kemudian tenor 2 tahun turun 0,8 bps, 3 tahun turun 1,1 bps, 5 tahun turun 0,9 bps, 7 tahun turun 1 bps, 10 tahun turun 1,1 bps, dan 30 tahun turun 1,1 bps.
(aji/aji)
Next Page
Kejayaan Dolar AS Tak Berlaku di Asia
Pages
Most Popular