AS-China Siap Dialog, Rupiah Jadi Korban Keperkasaan Yuan

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 August 2018 10:38
Optimisme terhadap pembicaraan dagang dengan Amerika Serikat (AS) mendorong penguatan mata uang Negeri Tirai Bambu.
Foto: REUTERS/Jason Lee
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap yuan China bergerak melemah. Optimisme terhadap pembicaraan dagang dengan Amerika Serikat (AS) mendorong penguatan mata uang Negeri Tirai Bambu. 

Pada Senin (20/8/2018) pukul 10:28 WIB, CNY 1 dibanderol Rp 2.127,49. Rupiah melemah 0,23% dibandingkan penutupan sebelum libur Hari Kemerdekaan. 

 

Yuan memang tengah berjaya. Di hadapan dolar AS, mata uang ini menguat 0,33% pada pukul 10:30 WIB. Rupiah pun menguat, tetapi 'hanya' 0,14%. 

Investor sepertinya berbunga-bunga karena rencana pertemuan China-AS di Washington untuk membahas isu perdagangan. Menurut laporan Wall Street Journal, pertemuan tersebut rencananya dihelat pada 21-22 Agustus.  

Nantinya, delegasi China akan dipimpin oleh Wakil Menteri Perdagangan Wang Shouwen. Sementara delegasi AS akan dipimpin oleh Wakil Menteri Keuangan AS untuk Hubungan Internasional David Malpass. 

"Bagus jika mereka mengirim delegasi ke sini. Kami berdua sudah agak lama tidak melakukan itu," ujar Lawrence 'Larry' Kudlow, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, dikutip dari Reuters. 

Meski pertemuan itu mungkin belum menghasilkan kesepakatan penting, tetapi kesediaan AS dan China untuk berdialog saja sudah membuat pelaku pasar senang bukan main. Di tengah perang dagang dan saling balas pantun bea masuk, ternyata masih ada harapan hubungan kedua negara bisa membaik. 

Apresiasi investor diberikan dengan cara masuk ke pasar keuangan Negeri Panda. Aliran modal ini kemudian menjadi penopang penguatan yuan secara massal, termasuk terhadap rupiah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Kredit di China Tumbuh Pesat, Yuan Perkasa Lawan Rupiah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular