
Analisis Teknikal
Apa Kabar Saham Batu Bara setelah Koreksi Pekan Kemarin?
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
20 August 2018 08:30

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat defisit neraca perdagangan nasional sebesar US$2,03 miliar. Akibatnya, nilai tukar rupiah melorot terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pada Jumat (16/8/2018), US$1 ditutup pada level Rp 14.605/US$ di pasar spot.
Salah satu cara Presiden Joko Widodo menyelamatkan rupiah adalah dengan menaikkan kuota produksi batu bara sebanyak 25 juta ton. Kenaikan ini sudah diteken Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) menjadi 510 juta ton.
"Persetujuan sudah ditandatangani Menteri ESDM. (Ignasius Jonan). Harga batu bara saat ini baik untuk meningkatkan devisa," tutur Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi kepada media di Jakarta, Selasa (14/8/2018).
Dengan penambahan tersebut, pemerintah membidik tambahan devisa sebesar US$ 1,5 miliar. Namun Asosiasi Pengusaha Batu Bara Indonesia (APBI) memperkirakan tambahan devisa yang akan diterima negara lebih besar lagi, yakni sebesar US$1,9 miliar.
(ags/prm)
Salah satu cara Presiden Joko Widodo menyelamatkan rupiah adalah dengan menaikkan kuota produksi batu bara sebanyak 25 juta ton. Kenaikan ini sudah diteken Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) menjadi 510 juta ton.
"Persetujuan sudah ditandatangani Menteri ESDM. (Ignasius Jonan). Harga batu bara saat ini baik untuk meningkatkan devisa," tutur Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi kepada media di Jakarta, Selasa (14/8/2018).
Next Page
Proyeksi Sektor Batu Bara pada IHSG
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular