Cermati 4 Sentimen Penggerak IHSG Pekan Depan

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
19 August 2018 18:12
Krisis Lira Turki Masih Curi Perhatian
Foto: REUTERS/Murad Sezer
Pekan ini, mata uang lira anjlok cukup dalam. Memanasnya hubungan antara AS-Turki menyebabkan investor asing meninggalkan Negeri Kebab, sehingga hal ini mendorong lira terdepresiasi.

Pengenaan bea impor oleh masing-masing negara menjadi penyebab utama memanasnya hubungan kedua negara. AS sendiri telah mengenakan bea impor sebesar 50% bagi produk baja dan 25% bagi produk alumunium Turki.

Namun turki tidak tinggal diam. Negara tersebut melakukan aksi yang sama dengan mengenakan bea masuk dua kali lipat terhadap mobil penumpang menjadi 120%, minuman beralkohol ke 140%, dan daun tembakau menjadi 60%. Tarif impor juga dinaikkan untuk produk-produk seperti kosmetik, beras, dan batu bara.

Tensi kedua negara sempat mereda sesaat, namun tidak lama kembali memanas. Penyebabnya karena pengadilan Turki yang menolak permohonan pembebasan Pastor AS Andrew Brunson. Hal ini membuat AS gusar. Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin mengatakan kepada Trump pada pertemuan kabinet hari Kamis (16/8/2018) bahwa sanksi baru siap diberlakukan jika Brunson tidak dibebaskan.

Kabar terbaru, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersumpah negaranya tidak akan tunduk pada kehendak Amerika Serikat (AS). Hal ini menyebabkan hubungan antara kedua negara sulit akur. Jika ini terus terjadi, maka depresiasi lira akan berlanjut. Pada Jumat (17/8/2018) lira telah anjlok hingga 5%.

Anjloknya mata uang tersebut memicu kekhawatiran investor, terutama stabilitas pasar keuangan global. Saat lira anjlok, mata perusahaan-perusahaan di Turki dihadapkan pada nilai utang yang meningkat. Akibatnya potensi gagal bayar (default) mengemuka.

Perusahaan-perusahaan di negara tersebut diketahui juga berutang kepada lembaga keuangan di luar Turki, utamanya Eropa. Jika gagal bayar terjadi, ketersediaan likuiditas lembaga keuangan akan terganggu sehingga mengancam stabilitas pasar keuangan global.

Kondisi ini ikut mempengaruhi pergerakan IHSG ke depannya karena menjadi salah satu pertimbangan investor baik domestik maupun asing sebelum melakukan investasi di pasar saham emerging market seperti Indonesia. (prm)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular