
Rupiah Bergejolak, GarudaFood Tetap IPO Oktober 2018
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
15 August 2018 20:42

Jakarta, CNBC Indonesia - PT GarudaFood Putra Putri Jaya (GarudaFood) masih melanjutkan rencana melepas saham ke publik yang ditargetkan pada Oktober mendatang, meski nilai tukar rupiah masih tertekan lawan dolar AS.
Chairman sekaligus pemilik GarudaFood Sudhamek AWS mengatakan perseroan tetap akan melepas 10% sahamnya ke publik dengan target dana yang diraih berada di kisaran US$ 150 juta -US$ 200 juta.
"Tahun ini pokoknya jalan, kira-kira Oktober ya. Bentukannya masih di kisaran yang tidak jauh beda," ungkapnya di The Westin Hotel Kuningan, Rabu (15/8/18).
Menurutnya, kondisi ekonomi yang sedang bergejolak akhir-akhir ini tidak menahan rencana perusahaan untuk melakukan IPO.
Hal tersebut didorong oleh kinerja keuangan yang terus positif hingga industri makanan yang tergolong masih sangat baik untuk direspons oleh konsumen juga investor.
"Kinerja Juni kami masih tumbuh double digit, kalau ekonomi sekarang itu makronya begitu kan, tapi kalau di sektor makanan masih bagus jadi gak masalah," ungkapnya.
Sebelumnya, GarudaFood berencana menunjuk PT Iindo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam aksi korporasi tersebut.
GarudaFood merupakan salah satu perusahaan food and beverages terbesar di Indonesia, berdiri sejak 31 Agustus 1990 yang berlokasi di Pati, Jawa Tengah oleh Darmo Putro.
Perusahaan berada di bawah naungan Tudung Group yang juga membawahi lini bisnis agri dibidang pengolahan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan kacang.
Tujuh tahun berdiri, perusahaan mulai mendirikan PT GarudaFood Jaya (GFJ) dan memproduksi biskuit merk Gery. Kemudian setahun setelahnya GarudaFood mengakuisisi PT Triteguh Manunggal Sejati (TRMS) yang memproduk jeli dengan merek Okky dan Keffy.
Perusahaan yang sudah berdiri sejak 1990 ini memproduksi kacang atom dengan merk kacang Garuda. Induk usahanya Tudung Group memiliki perkebunan kacang dan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO). Selain kacang, perusahaan juga memiliki produk lainnya yakni biskuit Gery dan kripik kentang Leo.
(roy) Next Article Es Krim Diamond Mau IPO, Tahun Ini Bisa Capai 70 Emiten
Chairman sekaligus pemilik GarudaFood Sudhamek AWS mengatakan perseroan tetap akan melepas 10% sahamnya ke publik dengan target dana yang diraih berada di kisaran US$ 150 juta -US$ 200 juta.
"Tahun ini pokoknya jalan, kira-kira Oktober ya. Bentukannya masih di kisaran yang tidak jauh beda," ungkapnya di The Westin Hotel Kuningan, Rabu (15/8/18).
"Kinerja Juni kami masih tumbuh double digit, kalau ekonomi sekarang itu makronya begitu kan, tapi kalau di sektor makanan masih bagus jadi gak masalah," ungkapnya.
Sebelumnya, GarudaFood berencana menunjuk PT Iindo Premier Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam aksi korporasi tersebut.
GarudaFood merupakan salah satu perusahaan food and beverages terbesar di Indonesia, berdiri sejak 31 Agustus 1990 yang berlokasi di Pati, Jawa Tengah oleh Darmo Putro.
Perusahaan berada di bawah naungan Tudung Group yang juga membawahi lini bisnis agri dibidang pengolahan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan kacang.
Tujuh tahun berdiri, perusahaan mulai mendirikan PT GarudaFood Jaya (GFJ) dan memproduksi biskuit merk Gery. Kemudian setahun setelahnya GarudaFood mengakuisisi PT Triteguh Manunggal Sejati (TRMS) yang memproduk jeli dengan merek Okky dan Keffy.
Perusahaan yang sudah berdiri sejak 1990 ini memproduksi kacang atom dengan merk kacang Garuda. Induk usahanya Tudung Group memiliki perkebunan kacang dan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO). Selain kacang, perusahaan juga memiliki produk lainnya yakni biskuit Gery dan kripik kentang Leo.
(roy) Next Article Es Krim Diamond Mau IPO, Tahun Ini Bisa Capai 70 Emiten
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular