Internasional

Turki Janji Masalah dengan AS Akan Diselesaikan, Asal..

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
15 August 2018 18:37
Namun, Washington harus mencoba berhenti mencampuri urusan pengadilan Turki.
Foto: REUTERS/Goran Tomasevic
Istanbul, CNBC Indonesia - Juru bicara presiden Turki pada hari Rabu (15/8/2018) mengatakan dia memperkirakan masalah-masalah dengan Amerika Serikat (AS), yang turut menyebabkan anjloknya lira ke rekor terendah, akan dapat diselesaikan. Namun, Washington harus mencoba berhenti mencampuri urusan pengadilan Turki.

Dalam sebuah konferensi pers, sang juru bicara, Ibrahim Kalin, juga mengatakan Turki akan menuntut hak-haknya jika AS tidak mengirimkan jet F-35 yang telah dibeli ke Ankara.

Lira, yang telah kembali rebound setelah mencapai rekor terendah 7,24 terhadap dolar, akan terus pulih, katanya, melansir Reuters.

Mata uang ini anjlok hingga lebih dari 18% terhadap dolar AS pada hari Jumat (10/8/2018) pekan lalu ke level terendah sepanjang sejarah setelah Presiden Donald Trump mengatakan ia telah melipatgandakan bea masuk baja dan aluminium Turki.

Negeri Paman Sam menjatuhkan sanksi itu menyusul penahanan seorang pastor asal AS yang diduga ikut melakukan kudeta terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dua tahun lalu.


Andrew Brunson yang disidang di Turki atas dugaan terorisme telah mengajukan permintaan banding kepada pengadilan Turki untuk melepaskannya dan mengembalikan hak bepergiannya, kata pengacara pendeta tersebut kepada reuters pada hari Selasa. Bila ia divonis bersalah, Brunson dapat dipenjara hingga 35 tahun.

Erdogan pada hari Selasa (14/8/2018) mengatakan negaranya akan memboikot berbagai produk elektronik dari Amerika Serikat (AS) sebagai balasan.

Ia mengatakan Turki telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan terkait perekonomian di tengah anjloknya mata uang lira yang makin parah akibat sanksi AS. Namun, tambahnya, tetap penting bagi Turki untuk mempertahankan posisi kebijakan politiknya.

"Kami akan memboikot barang-barang elektronik AS," ujarnya dalam pidato yang disiarkan di televisi, AFP melaporkan. "Jika [AS] punya iPhone, ada Samsung di lain pihak."

Pada Rabu (15/8/2018), Turki telah menaikkan tarif impor hingga lebih dari 100% terhadap beberapa produk asal Amerika Serikat (AS) dengan alasan prinsip timbal balik (resiprokal).

Langkah itu diambil "sebagai respons atas serangan oleh pemerintahan AS terhadap ekonomi kami," kata Wakil Presiden Fuat Oktay di akun twitter-nya hari Rabu, tulis Reuters.
(prm) Next Article Mata Uang Negeri Erdogan Anjlok, Terlemah Sepanjang Sejarah!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular