
Analisis Teknikal
Saham DYAN dan NUSA Naik Lebih dari 10%, Begini Prospeknya
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
15 August 2018 08:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Kami merangkum analisis teknikal terhadap dua saham yang mengalami kenaikan harga sangat tinggi secara persentase di perdagangan bursa kemarin, untuk melihat prospek pergerakannya pada hari ini.
Kedua saham tersebut adalah PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) dan PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA). Berikut ini laporan Tim Riset CNBC Indonesia:
1. PT Dyandra Media International Tbk (DYAN)
Saham DYAN berpeluang melemah secara teknikal pada hari ini menyusul terbentuknya pola bullish harami yang memberikan sinyal penguatan bersifat sedang. Meskipun volume perdagangan DYAN meningkat, volatilitas saham ini masih cukup tinggi. Terkadang kenaikan volume dan harga tidak mencerminkan adanya kenaikan harga pada perdagangan selanjutnya.
Adapun level penopang (support) harga turun yang terdekat berada pada Rp 87 per unit, yang apabila tertembus maka besar kemungkinannya akan ditutup di zona negatif.
Indikator stochastic slow DYAN berada pada posisi netral dengan level 58, di mana belum menunjukkan apakah sudah memasuki area jenuh jual (oversold) atau jenuh beli (overbought). Pada perdagangan bursa Selasa (14/8/2018), saham DYAN ditutup naik 9 poin (+10,97%) ke level Rp 91 per unit saham.
2. PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA)
Saham NUSA berpeluang menguat secara teknikal, menyusul terbentuknya pola bullish harami yang memberikan sinyal penguatan bersifat sedang. Meskipun indikator stochastic slow menunjukan NUSA pada posisi netral, kemungkinan terbukanya penguatan masih ada.
Berdasarkan indikator teknikal, rerata pergerakan harga (moving average/MA), saham NUSA bergerak di atas garis reratanya selama 5 dan 10 hari (MA 5 dan MA 10) yang menunjukan peluang penguatan jangka pendek.
Pada perdagangan Selasa, saham NUSA ditutup naik 19 poin (+10,27%) ke level Rp 204 per unit saham.
TIM RISET CNB INDONESIA
(ags/ags) Next Article Naik 20% Lebih, Begini Proyeksi Saham DYAN, POLY, dan BIMA
Kedua saham tersebut adalah PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) dan PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA). Berikut ini laporan Tim Riset CNBC Indonesia:
1. PT Dyandra Media International Tbk (DYAN)
Saham DYAN berpeluang melemah secara teknikal pada hari ini menyusul terbentuknya pola bullish harami yang memberikan sinyal penguatan bersifat sedang. Meskipun volume perdagangan DYAN meningkat, volatilitas saham ini masih cukup tinggi. Terkadang kenaikan volume dan harga tidak mencerminkan adanya kenaikan harga pada perdagangan selanjutnya.
Indikator stochastic slow DYAN berada pada posisi netral dengan level 58, di mana belum menunjukkan apakah sudah memasuki area jenuh jual (oversold) atau jenuh beli (overbought). Pada perdagangan bursa Selasa (14/8/2018), saham DYAN ditutup naik 9 poin (+10,97%) ke level Rp 91 per unit saham.
2. PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA)
Saham NUSA berpeluang menguat secara teknikal, menyusul terbentuknya pola bullish harami yang memberikan sinyal penguatan bersifat sedang. Meskipun indikator stochastic slow menunjukan NUSA pada posisi netral, kemungkinan terbukanya penguatan masih ada.
Berdasarkan indikator teknikal, rerata pergerakan harga (moving average/MA), saham NUSA bergerak di atas garis reratanya selama 5 dan 10 hari (MA 5 dan MA 10) yang menunjukan peluang penguatan jangka pendek.
Pada perdagangan Selasa, saham NUSA ditutup naik 19 poin (+10,27%) ke level Rp 204 per unit saham.
TIM RISET CNB INDONESIA
(ags/ags) Next Article Naik 20% Lebih, Begini Proyeksi Saham DYAN, POLY, dan BIMA
Most Popular