Investasi Asing Jeblok, BKPM: Semua Wait and See!
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
14 August 2018 10:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing menunda realisasi investasi di triwulan II-2018. Hal ini menjadi faktor utama anjloknya realisasi investasi di periode tersebut.
"Lebih dalam, penjelasan dampak negatif penanaman modal asing (PMA), satu nuansa yang cukup penting adalah bahwa angka triwulan ke triwulan sangat terpengaruh oleh penundaan. Jadi banyak proyek yang ditunda meskipun tidak batal," kata Kepala BKPM, Thomas Lembong dalam konferensi persnya di Gedung BKPM, Selasa (14/8/2018).
Menurutnya, banyak proyek tertunda karena memang menjadi pilihan investor untuk wait and see. Hal tersebut dikarenakan adanya pengaruh dari global.
"Sikap wait and see, toh akan terjadi pasti memasuki tahun politik, gejolak rupiah, dan gejolak pasar modal," ungkapnya.
Wait and see tersebut, menurut Thomas merupakan sikap jangka pendek. Selain itu ketika gejolak rupiah mereda investor siap merealisasikannya.
"Karena selama investor belum yakin rupiah stabil mereka akan tunggu terus. Mereka akan tunggu sampai rupiah sudah mencapai ekuilibrium baru," papar Thomas.
Investasi asing alias Penanaman Modal Asing (PMA)/Foreign Direct Investment (FDI) pada triwulan II-2018 anjlok hingga 12,9% dibandingkan periode yang sama di 2017.
Sementara pertumbuhan investasi modal dalam negeri atau PMDN mencapai 32,1%. Kedua angka tersebut membuat total pertumbuhan investasi triwulan II-2018 hanya 3,1%.
Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan total investasi pada triwulan II-2018 mencapai Rp 361,6 triliun.
(dru/dru) Next Article BKPM : Realisasi Investasi Triwulan I-2018 Tumbuh 11,8%
"Lebih dalam, penjelasan dampak negatif penanaman modal asing (PMA), satu nuansa yang cukup penting adalah bahwa angka triwulan ke triwulan sangat terpengaruh oleh penundaan. Jadi banyak proyek yang ditunda meskipun tidak batal," kata Kepala BKPM, Thomas Lembong dalam konferensi persnya di Gedung BKPM, Selasa (14/8/2018).
Menurutnya, banyak proyek tertunda karena memang menjadi pilihan investor untuk wait and see. Hal tersebut dikarenakan adanya pengaruh dari global.
Wait and see tersebut, menurut Thomas merupakan sikap jangka pendek. Selain itu ketika gejolak rupiah mereda investor siap merealisasikannya.
"Karena selama investor belum yakin rupiah stabil mereka akan tunggu terus. Mereka akan tunggu sampai rupiah sudah mencapai ekuilibrium baru," papar Thomas.
Investasi asing alias Penanaman Modal Asing (PMA)/Foreign Direct Investment (FDI) pada triwulan II-2018 anjlok hingga 12,9% dibandingkan periode yang sama di 2017.
Sementara pertumbuhan investasi modal dalam negeri atau PMDN mencapai 32,1%. Kedua angka tersebut membuat total pertumbuhan investasi triwulan II-2018 hanya 3,1%.
Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan total investasi pada triwulan II-2018 mencapai Rp 361,6 triliun.
(dru/dru) Next Article BKPM : Realisasi Investasi Triwulan I-2018 Tumbuh 11,8%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular