Bisa Dibeli Lewat Fintech, Kupon SBR004 Diprediksi 7,15%-7,5%

Irvin Avriano A., CNBC Indonesia
13 August 2018 19:31
Tenor obligasi ini adalah dua tahun dan memiliki fasilitas penarikan lebih awal sebesar 50%.
Foto: Freepik
Jakarta, CNBC Indonesia - Kupon wajar obligasi tabungan ritel (saving bonds ritel/SBR) seri 004 diprediksi ada pada kisaran 7,15%-7,50%. Dua pelaku pasar utang memprediksi kupon wajar untuk obligasi ritel tersebut mencerminkan selisih (spread) premium dari 150 bps dibandingkan dengan suku bunga acuan 7 days reserve repo rate (7DRRR) dan sekitar 25 bps dibanding surat berharga negara (SBN) tenor 2 tahun. 

"Spread tidak terlalu besar karena memang untuk ritel dan risiko cukup rendah," ujar Kepala Divisi Fixed Income Division PT Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto belum lama ini.

Dia memprediksi kupon wajar SBR004 akan berada di kisaran 7,15%. SBR004 adalah instrumen investasi pada efek utang pemerintah.

Tenor obligasi ini adalah dua tahun dan memiliki fasilitas penarikan lebih awal sebesar 50%. Minimal pembelian SBR adalah Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar per investor.

Syarat pembelian adalah kartu tanda penduduk (KTP) dan nomor pokok wajib pajak (NPWP). Kupon yang ditawarkan SBR004 belum diumumkan, tetapi mekanismenya adalah mengambang dengan tersedia batas bawah. Mengambang berarti akan mengikuti suku bunga acuan, yang berarti jika suku unga 7DRRR naik maka kuponnya dapat naik dengan waktu penyesuaian tiga bulan sekali. 

Head of Fixed Income Research PT MNC Sekuritas I Made Ade Saputra memprediksi kupon wajar SBR004 akan berada pada kisaran 7,25%-7,5%, berkaca pada 7DRRR dan SBN tenor serupa. 

Dibantu Fintech
Dia menilai penerbitan SBR004 ini akan menjadi penting karena akan banyak agen penjual berasal dari sisi perusahaan berbasis teknologi informasi (fintech) selain dari bank dan sekuritas. Menurut dia, dengan teknologi tersebut, maka biaya akan mudah terpangkas terutama bagi setiap agen penjual. 

Dua perusahaan pembiayaan yang mempertemukan peminjam dengan pemberi pinjaman melalui jaringan internet (peer to peer lending) PT Mitrausaha Indonesia Group (Modalku) dan PT Investree Radhika Jaya (Investree) turut menjadi mitra distribusi penjualan. 

Ada dua perusahaan agen penjual reksa dana (APERD) fintech yang sebelumnya pernah ditunjuk sebagai mitra yaitu PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa) dan PT Star Mercato Capitale (Tanamduit).

Perusahaan lain adalah sekuritas, yaitu PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM). Sisa mitra tersebut adalah perbankan yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). 

Masa penawaran SBR ini akan dimulai dari 20 Agustus hingga 13 September 2018. Made menilai penerbitan obligasi ini akan semakin mengurangi ketergantungan pemerintah terhadap investor asing karena basisnya adalah investor ritel.

Dia juga memprediksi bukan tidak mungkin pemerintah akan lebih sering menerbitkan SBR tahun depan dibanding seri SBN ritel lain. "Karena sistem sudah siap, dan biaya relatif rendah, terutama untuk sosialisasi yang bisa dilakukan secara online, lebih cepat dan hemat, tidak lagi tradisional seperti dulu yaitu secara fisik dari kota ke kota," tambah Made. 

SeriKupon (%)Jumlah penerbitan Rp triliun)
SBR0018,752,39
SBR0027,53,91
SBR0036,81,92

Sumber: Diolah  TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps) Next Article Suku Bunga Acuan BI Naik, Bunga SBR Naik Jadi 8,3%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular