Menko Darmin Bicara Sebab Realisasi Sukuk Ritel Lebih Rendah

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
20 March 2018 07:38
Serapan sukuk ritel (sukri) seri SR-010 Rp 8,4 triliun, melebihi target Rp 8,1 triliun namun lebih rendah dari penjualan sukri seri SR-009 Rp 14,04 triliun.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut beberapa alasan yang menjadi pertimbangan investor dalam menentukan instrumen investasi, tak terkecuali investasi di surat utang negara.

Ia merespons penjualan sukuk ritel (sukri) seri SR-010 yang hanya terserap Rp 8,4 triliun. Meskipun melebihi target sebesar Rp 8,1 triliun, realisasi tersebut lebih rendah dari penjualan sukri seri SR-009 tahun lalu yang mencapai Rp 14,04 triliun.


Berbicara usai rapat koordinasi, Menko meyakini faktor eksternal menjadi penyebab para investor menahan diri. Alhasil, penjualan sukri seri SR-010 lebih rendah dibandingkan seri SR-009 yang ditawarkan pada tahun lalu.

"Namanya situasi lagi agak gonjang-ganjing, tentu banyak yang nahan diri juga," kata Darmin, Senin malam, (19/3/2018).

Menurut Darmin, ketika terjadi gejolak eksternal, investor akan mempertimbangkan sejumlah aspek sebelum berinvestasi. Artinya, penjualan sukri yang relatif rendah sama sekali bukan cerminan bahwa surat utang negara sudah tidak diminati lagi oleh investor.

"Orang itu akan beli ramai-ramai pada saat situasi tenang betul. Tapi kalau ada blablabla, macem-macem, pasti ada yang nahan dulu. Sehingga, jumlahnya tidak seperti diharapkan," katanya.

Berikut profil investor sukuk ritel seri SR-010 :

1. Jumlah investor terbesar pada kisaran pembelian Rp 5 juta - Rp 100 juta dengan persentase 43,94%
2. Jumlah investor terbesar berdasarkan wilayah berasal dari Indonesia bagian Barat selain DKI Jakarta mencapai 56,90%
3. Jumlah investor terbesar berdasarkan kelompok profesi adalah profesional, pegawai swasta dan BUMN/Lembaga dengan persentase 32,75%
4. Jumlah investor terbesar pada kelompok umur 41-55 tahun, yaitu mencapai 38,26%.

Sebagai informasi, imbal hasil yang ditawarkan sukuk ritel seri SR-010 setara 5,9%. Adapun underlying asset atas penerbitan sukuk ritel adalah proyek atau kegiatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Barang Milik Negara (BMN).


Namun jika dibandingkan tahun lalu, imbal hasil yang ditawarkan pada seri SR-010 relatif lebih rendah. Pada masa penawaran sukuk ritel seri SR-009, pemerintah menawarkan imbal hasil 6,9%.
(prm) Next Article RI Jual Surat Utang Syariah Rp 18 T, Kupon Rekor Terendah!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular