Cermati Kabar Emiten-emiten Ini Sebelum Pasar Dibuka

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
13 August 2018 08:43
Selama sepekan terakhir IHSG tercatat menguat 1,16%.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Menutup akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 11 poin (+0,19%) ke 6.077. Indeks sektoral penggerak IHSG antara lain sektor keuangan yang naik 0,34% dan konsumer yang meningkat 0,73%, Jumat (10/8/18).

Sementara itu, selama sepekan terakhir IHSG tercatat menguat 1,16%. Laju IHSG dimotori oleh rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal-II 2018 yang di atas ekspektasi. Sepanjang kuartal-II, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,27% secara tahunan (YoY).

Positifnya angka pertumbuhan ekonomi menghapus kekhawatiran investor bahwa laju ekonomi tahun ini akan lesu seperti tahun lalu, walaupun angka pertumbuhan ekonomi kuartal-III dan IV akan menjadi penentuan.

Pada perode tersebut, terdapat berbagai aksi yang dilakukan berbagai emiten, mulai dari rencana penerbitan obligasi hingga akuisisi perusahaan baru dengan nilai yang cukup fantastis. Berikut aksi korporasi selama sepekan terakhir yang perlu diperhatikan.


1. Bursa Tolak Rencana Reverse Stock ARTI
Bursa Efek Indonesia (BEI) menolak mentah-mentah rencana penggabungan nilai saham (reverse stock split) PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) lantaran fundamental perusahaan dinilai tak memungkinkan perusahaan untuk melakukan aksi korporasi tersebut.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGN Yetna Setia mengatakan kondisi fundamental perusahaan saat ini belum cukup untuk mensupport perusahaan untuk melakukan reverse stock split. Ditambah dengan kondisi harga saham perusahaan yang saat ini masih 'tidur' di harga Rp 50 alias saham gocap.


2. Listing Perdana, Saham Perusahaan Manoj Punjabi Naik 49,52%
Saham PT MD Pictures Tbk (FILM) mengalami auto reject atas dengan kenaikan 49,52% ke Rp 314/saham dari harga pembukaan di Rp 210/saham. Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan dibuka melemah 0,02% ke 6.100 poin.

Saham perusahaan yang ke 31 di 2018 ini diperdagangkan dengan frekuensi 1 kali dan volume 101 lot saham, menghasilkan nilai Rp 3,17 juta.


3. BCA Beri Pinjaman Rp 1,3 T untuk Bosowa Bangun Jalan Tol
Anak usaha PT Nusantara Infrastruktur Tbk (META) yang bergerak di bidang pembangunan dan pengelolaan jalan tol yakni PT Bosowa Marga Nusantara (BMN) menerima pemberian fasilitas kredit sindikasi senilai Rp 1,54 triliun.

Pemberian fasilitas kredit sindikasi tersebut berasal dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Bank Sulselbar) yang nantinya akan digunakan untuk membiayai pembangunan proyek jalan tol layang A.P Pettarani di Makassar Sulawesi Selatan.


4. Garuda Indonesia Finalisasi Pinjaman Rp 4,3 T
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) sedang melakukan finalisasi pinjaman sindikasi global (global syndicated loan facility) untuk menggantikan pendanaan jangka pendek dengan pendanaan yang sifatnya lebih jangka panjang.

Perseroan berharap jumlah pinjaman yang bisa diberikan berkisar di US$200 juta-US$300 juta atau setara Rp 4,3 triliun. Kendati demikian, jumlah tersebut bukan jumlah pasti, karena pihaknya masih akan melihat kondisi kesiapan pasar.


5. Pasca-Akuisisi, UNTR Kucurkan Pinjaman Rp 4,64 T Ke Agincourt
PT United Tractors Tbk (UNTR) akan mengambil alih PT Agincourt Resources melalui anak usahanya yakni PT Danusa Tambang Nusantara yang juga anak usaha dari PT Pamapersada Nusantara. Nilai transaksi tersebut mencapai US$918 juta. Hingga kini, waktu penyelesaian transaksi tersebut belum diketahui secara pasti.

Selanjutnya, perseroan bersama PAMA juga akan memberikan pinjaman kepada PTAR senilai US$325 juta atau setara Rp 4,64 triliun (kurs Rp 14.300/US$). Dengan demikian, rencana transaksi material yang akan digelontorkan oleh perseroan mencapai US$ 1,24 miliar atau setara dengan 33,63% dari ekuitas perseroan per tanggal 31 Maret 2018.


6. Tujuh Perusahaan akan Terbitkan Obligasi Senilai Rp 13,76 T
Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini memiiki tujuh perusahaan dalam pipeline penerbitan surat utang berupa obligasi dan sukuk dengan total nilai emisi mencapai Rp 13,76 triliun.

Saat ini tujuh perusahaan tengah dalam proses penyelesaian administrasi untuk bisa mencatatkan surat utangnya.

Tujuh perusahaan tersebut di antaranya PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk/TELE (Rp 1,20 triliun), PT Jakarta Lingkar Baratsatu (Rp 1,30 triliun), PT Bank Mayapada Internasional Tbk/MAYA (Rp 3 triliun), PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry (Rp 2,5 triliun), PT Adira Dinamika Multi Ffinance Tbk/ADMF (Rp 2,26 triliun), PT XL Axiata Tbk/EXCL (Rp 2 triliun) dan PT Sarana Multigriya Finansial (Rp 1,5 triliun.

7. Bank Mandiri Terbitkan Obligasi Rp 3 T, Kupon 7,75%-8,5%
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) berencana menerbitkan obligasi Rp 3 triliun yang merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I Tahap III 2018. Total nilai emsi PUB I Tahap III Tahun 2018 mencapai Rp 14 trliun.

PUB I Tahap III ini akan diterbitkan dengan tenor 5 tahun dengan kisaran kupon 7,75% - 8,50%.
(prm) Next Article BEI Tolak Reverse Stock ARTI, MD Pictures Melantai di Bursa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular